kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / DLHK3 Banda Aceh Pantau Kualitas Udara Dengan Passive Sampler

DLHK3 Banda Aceh Pantau Kualitas Udara Dengan Passive Sampler

Sabtu, 08 Agustus 2020 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh-Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh melakukan pemantauan kualitas udara ambien menggunakan metode passive sampler di beberapa lokasi.

Metode passive sampler merupakan salah satu metode sederhana yang digunakan untuk pengukuran kualitas udara ambien dengan menggunakan parameter ukur SO2 dan NO2.

Kepala DLHK3 Banda Aceh Hamdani SH mengatakan, ada empat lokasi pengambilan yang tersebar di wilayah Kota Banda Aceh. Di Balai Kota Banda Aceh misalnya, mewakili kondisi kawasan komersil (perkantoran yang tidak berpengaruh langsung transportasi), Gampong Lampriet mewakili pemukiman padat penduduk (urban background).

Kemudian kata Hamdani, ada pabrik tahu di Gampong Punge Blang Cut yang mewakili sektor industri dan Simpang Lima sebagai daerah padat transportasi (jalan utama yang lalu lintasnya padat).

“Untuk di Kota Banda Aceh ada empat lokasi yang kiranya bisa mewakili untuk kualitas udara secara metode pasive sampler,” kata Hamdani di Kantornya, Jumat (7/8).

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLHK3 Banda Aceh Cut Safarina, ST, MT, menjelaskan, pemantauan kualitas udara ambien menggunakan metode ini dilakukan selama 14 hari mulai tanggal 29 Juli hingga 11 Agustus, serta dilakukan pengamatan lapangan tentang kondisi tiang, cuaca dan lokasi pemantauan.

Hasil yang diperoleh selama 14 hari tersebut akan dikirim ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dianalisa tingkat kebersihan udara di Kota Banda Aceh.

“Nah, nanti hasilnya itu akan dikirim ke KLHK untuk dianalisa. Nanti setelah dianalisa, mereka akan mengirim hasilnya dalam bentuk Indeks Kualitas Udara (IKU),” jelasnya.

Berdasarkan data sebelumnya, kualitas udara di Kota Banda Aceh pada tahun lalu memperoleh nilai 5,44 atau masuk dalam kategori baik.

“Alhamdulillah di tahun lalu kualitas udara di Kota Banda Aceh tergolong baik dengan nilai IKU 5,44” jelasnya.

Oleh karenanya, Hamdani mengimbau kepada warga Kota Banda Aceh agar dapat mengurangi polusi udara dengan cara penanaman pohon, rutin menguji emisi kendaraan dan bagi pabrik yang beroperasi di Kota Banda Aceh untuk dapat menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

“Kita harapkan semua bisa mengurangi polusi udara sehingga kualitas udara kita jadi lebih bagus,” harapnya. (IDW)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda