Selasa, 02 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Hiswana Migas Sebut Stok BBM Aceh Aman Empat Hari ke Depan, Warga Diminta Tak Panik

Hiswana Migas Sebut Stok BBM Aceh Aman Empat Hari ke Depan, Warga Diminta Tak Panik

Selasa, 02 Desember 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdin, atau akrab disapa Toke Awi dalam konferensi pers kepada awak media di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh di Banda Aceh, Selasa, 2 Desember 2025. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdin, atau akrab disapa Toke Awi, menegaskan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Banda Aceh dan Aceh Besar dalam kondisi aman.

Masyarakat diminta tidak terprovokasi oleh isu kelangkaan yang belakangan viral dan menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU.

Ia menegaskan kembali bahwa stok BBM di depot aman empat hari ke depan, dan setiap malam ada proses loading baru yang memastikan suplai terus berjalan.

“Masyarakat panic buying. Sementara pasokan BBM saat ini aman. Masyarakat nggak perlu sibuk-sibuk. Pengaturannya saja yang sedang kita sesuaikan,” ujar Toke Awi dalam konferensi pers kepada awak media di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh di Banda Aceh, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, persoalan yang terjadi belakangan adalah gangguan pada rantai distribusi, bukan kekurangan stok. Sejumlah wilayah seperti Bireuen dan Pidie seharusnya disuplai dari Depot Lhokseumawe.

Namun karena situasi tertentu, pasokan harus dialihkan dari Depot Krueng Raya, sehingga menimbulkan antrean mobil tangki dan keterbatasan armada.

“Mobil tangki terbatas, itu jadi masalah. Kemarin kita kirim 10 unit ke Bireuen dan Pidie Jaya, otomatis berkurang armada untuk wilayah lain. Ini sedang kita atur ulang. Ini situasi tidak normal, jadi mohon masyarakat sabar, jangan panik,” jelasnya.

Toke Awi turut berharap agar Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan PLN untuk memprioritaskan pasokan listrik ke SPBU, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal.

“SPBU kami siap melayani masyarakat 24 jam, bahkan 100 jam kalau bisa, asal listriknya hidup. Sekarang hampir semua SPBU pakai genset dari jam 6 pagi sampai tengah malam. Ini tidak ideal. Genset itu batas SOP-nya hanya tiga jam, tapi terpaksa dipakai 12 jam lebih,” tegasnya.

Ia memperlihatkan kondisi air pada genset yang sudah keruh akibat beroperasi terlalu lama, dan menegaskan bahwa begitu listrik kembali normal, semua SPBU siap melayani tanpa batas waktu.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap tertib dan tidak mudah percaya dengan informasi palsu terkait kelangkaan BBM.

“Jangan diprovokasi. Fakta di lapangan jelas bahwa stok aman. Kita ini pelaku usaha, mana mungkin kita kerjai masyarakat,” kata Toke Awi.

Ia menegaskan bahwa SPBU di Aceh tidak akan melayani pembelian dengan motif spekulatif, terutama bagi pihak yang mencoba menimbun atau menjual kembali BBM.

“Yang pertama, jangan ada spekulasi. Kasihan masyarakat. Kita semua harus bantu menjaga situasi. BBM aman, gas juga sedang kita tangani. Kami bekerja 24 jam. Masyarakat cukup antre rapi, tidak ribut, dan tidak panik,” pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI