kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Siap-siap, Aceh Jadi Prioritas Beasiswa Australia Awards

Siap-siap, Aceh Jadi Prioritas Beasiswa Australia Awards

Selasa, 05 November 2019 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Salah seorang perwakilan Beasiswa Australia Awards saat menjelaskan beasiswa Australia Awards di salah satu hotel di Banda Aceh, Selasa (5/11/2019). [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Provinsi Aceh menjadi salah satu wilayah prioritas atau area fokus geografis beasiswa Australia Awards.

"Tahun (2019) lalu Aceh meloloskan 25 perwakilannya ke Australia melalui beasiswa ini," kata Tutiek Rahaju, perwakilan AAS di Indonesia saat menjelaskan beasiswa Australia Awards di salah satu hotel di Banda Aceh, Selasa (5/11/2019).

"Walau tidak disediakan dalam bentuk kuota, tapi Aceh meloloskan 10 persen dari total 250 penerima AAS Indonesia tahun lalu," tambahnya.

Tutiek juga menekankan, pengaju beasiswa ini hanya perlu menyiapkan berkas curriculum vitae (CV) yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Sisanya seperti ijazah dan lain-lain tidak perlu diterjemahkan.

"Banyak ya selama ini terkendala di deadline karena urusan menerjemahkan berkas, padahal kita sudah jelaskan hanya CV yang wajib berbahasa Inggris," kata perwakilan AAS Indonesia ini.

Ia juga mengingatkan kalau alumnus yang Prodinya masih berstatus akreditasi C akan sulit diterima.

"Peluang ada tapi riskan," jelasnya.

Selanjutnya, salah seorang alumnus beasiswa Australia Awards, Friska mengatakan, saat melamar beasiswa calon penerima harus tahu betul program pembangunan pemerintah Indonesia saat ini sebagai landasan saat mengisi aplikasi nantinya.

"Ini kan beasiswa kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Australia, jadi kita harus paham betul apa yang sedang dibangun pemerintah kita saat ini agar saat kembali bisa mengabdikan diri sesuai program yang dijalankan," kata Friska yang juga berstatus dosen Fakultas Teknik Unsyiah.

"Kemudian banyak-banyak bergabung di komunitas sebab mereka pemberi beasiswa senang dengan orang yang aktif di dunia sosial," tambahnya.

Selain itu, keuntungan aktif di komunitas adalah saat ditanya pengalaman kerja, si calon penerima beasiswa bisa menjawab sebagai relawan dan mereka senang dengan itu.

"Untuk saat ini, community influencer sangat diutamakan mengingat dunia digital yang berkembang begitu pesat, coba saja," pungkasnya. 

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards bakal dibuka pada 1 Februari hingga 30 April 2020. Informasi pendaftaran dapat dilihat di laman resmi australiaawardsindonesia.org atau mengunjungi media sosial Kedubes Australia.(sm)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda