kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / China Peringati India dan Amerika Terkait Politik Global

China Peringati India dan Amerika Terkait Politik Global

Selasa, 29 Desember 2020 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi bendera India dan China. /PIXABAY/hari_mangayil/SW1994


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pada Juni 2020 lalu, 20 tentara India tewas dalam pertarungan tangan kosong dengan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)China di Ladakh, di Himalaya.

Pihak New Delhi dan Beijing sejak saat itu sudah melakukan pembicaraan damai tapi menemui jalan buntu ketika mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah penting sengketa itu.

Namun, mantan diplomat India, Phunchok Stobdan mengatakan China secara agresif menyerang perbatasan Himalaya untuk memberikan pesan kepada pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Stobdan yang juga ahli hubungan China-India mengatakan bentrokan Ladakh Himalaya adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari China yang melawan India.

"Meskipun memiliki saham ekonomi yang besar di dalam ekonomi India, mereka tetap melakukan ekspansi yang agresif ini," katanya, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express, Selasa, 29 Desember 2020.

Menurut Stoban, konflik China-India dipastikan terkait dengan politik global dan berfungsi sebagai peringatan kepada AS.

"India mungkin telah menjadi target proxy untuk membalas AS, yang telah mengambil sikap yang lebih agresif terhadap China di bawah Trump," ujarnya.

Wilayah konflik Ladakh terletak di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC), dan berada di bawah kendali India serta berbatasan dengan Pakistan dan China.

Pasukan PLA China terlihat bergerak di dekat wilayah Himalaya pada bulan Mei, hingga kemudian terjadi pertempuran di bulan Juni. Ada 20 tentara India tewas, sementara di pihak China tidak diketahui.

Sementara itu, Jin Canrong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin Beijing mengatakan China tidak mempublikasikan jumlah tentaranya yang tewas karena mengalami kekalahan.

"Mereka (China) juga tidak mempublikasikannya, karena mereka kalah dengan sangat menyedihkan," kata Jin.

India telah menanggapi konflik Himalaya tersebut dengan menandatangani pakta pertahanan dengan AS, serta bergabung dalam latihan angkatan lautnya.

Di bulan November lalu, AS, India, dan Jepang mengirim pasukan angkatan laut mereka untuk latihan tahunan di Teluk Benggala.

Pemerintah Gujarat juga telah memberlakukan undang-undang anti-China sebagai tanggapan kematian 20 tentaranya. India telah melarang puluhan aplikasi China, termasuk TikTok [pikiran-rakyat.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda