DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah memastikan pasokan pangan nasional tetap aman meski sejumlah wilayah Sumatera masih dalam masa pemulihan bencana hidrometeorologi.
Menteri Koordinator PMK Pratikno mengatakan pemerintah menjalankan dua fokus sekaligus yaitu menjaga layanan Nataru dan memperkuat dukungan untuk daerah terdampak. Ia menekankan perlunya antisipasi potensi bencana baru mengingat cuaca basah masih diprediksi berlangsung.
Dari sisi pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan ketersediaan 11 bahan pokok berada pada level aman hingga akhir tahun. Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, stok beras mencapai 12,5 juta ton , cukup untuk hampir lima bulan kebutuhan. Stok jagung 4,5 juta ton dan kedelai 91 ribu ton. Ketersediaan komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi-kerbau, daging ayam, telur, dan gula juga berada dalam batas aman.
Kepala Bapanas sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan kuatnya stok beras memberi ruang bagi pemerintah menjaga stabilitas harga sekaligus memenuhi kebutuhan darurat bencana.
Pemerintah melalui Bulog menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan dan penanganan bencana bagi tiga provinsi terdampak di Sumatera, termasuk Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Bapanas juga memastikan pengawasan harga terus dilakukan bersama Satgas Pangan Polri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar komoditas pokok berada pada level harga stabil, kecuali minyak goreng yang tercatat masih tinggi dan cabai rawit yang menunjukkan kenaikan. [in]