kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 4 Nelayan Bermain Judi Online Diamankan Polisi di Banda Aceh

4 Nelayan Bermain Judi Online Diamankan Polisi di Banda Aceh

Rabu, 31 Juli 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kasatreskrim Kompol Fadillah Aditya Pratama mengungkapkan pihaknya menangkap tujuh orang yang diduga melakukan tindak pidana maisir atau judi online di sebuah warung kopi dalam salah satu gampong di Kota Banda Aceh. [Foto: Humas Res BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Personel Satreskrim Polresta Banda Aceh menangkap tujuh orang yang diduga melakukan tindak pidana maisir atau judi online di sebuah warung kopi dalam salah satu gampong di Kota Banda Aceh pada Sabtu (27/7/2024) malam lalu.

Mereka yang diduga sebagai pemain judi online tersebut akan dijerat dengan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Dengan bukti handphone dan akun judi, orang tersebut yang sedang duduk di salah satu warung dibawa ke Polresta Banda Aceh untuk dilakukan pemeriksaan.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kasatreskrim Kompol Fadillah Aditya Pratama membenarkan penangkapan tersebut.

"Benar, awalnya kami melakukan penangkapan terhadap tujuh pemuda yang sedang duduk disalah satu warkop, mereka sedang bermain judi online, lalu kita bawa ke Polresta Banda Aceh untuk dilakukan pemeriksaan," Fadillah.

Dari ketujuh orang itu, ditetapkan empat tersangka sebagai pemain judi online dengan bukti handphone dengan berbagai akun slot. Para tersangka diantaranya Mul (38) warga Bireun, AR (34) warga Banda Aceh, EM (28) warga Aceh Besar dan AZ (35) warga Pidie.

Mereka sehari-hari bekerja sebagai nelayan, hal ini sangat disayangkan dengan pendapatan sehari-hari dihabiskan untuk bermain judi online. 

"Oleh karena itu, kita amankan sebagai efek dari perbuatan yang dilarang oleh agama bahkan negara pun telah menetapkan bahwa judi adalah perbuatan yang salah," tambahnya.

"Sementara, tiga orang lainnya diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pembinaan, dimana mereka mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh kawannya, namun tidak melarangnya. Kami takuti mereka nantinya akan terpengaruh dengan perbuatan rekannya itu," sambung Fadillah.

Dari hasil penangkapan tersebut, Polresta Banda Aceh akan melakukan koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum terkait tindak pidana maisir tersebut. 

"Mereka telah dimasukkan kedalam sel di Polresta Banda Aceh untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," pungkas Fadillah.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda