kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 430 Alumni Australia di Aceh Diminta Jaga Persahabatan Indonesia-Australia

430 Alumni Australia di Aceh Diminta Jaga Persahabatan Indonesia-Australia

Rabu, 09 Oktober 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath bersama Farwiza Farhan alumni Australia asal Aceh. [Foto: Nora/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath meminta 430 alumni Australia di Aceh tetap menjaga hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Australia

Hal itu disampaikan dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia pada resepsi Australian Alumni Dinner di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (8/10/2024) malam.

“Aceh merupakan rumah dari ratusan alumni Australia yang telah berperan di berbagai sektor penting seperti pendidikan, ekonomi, pemerintahan, politik, dan lainnya. Mereka juga merupakan bagian dari 200.000 alumni Australia yang berada di Indonesia saat ini,” ujar Gita. 

Gita menyampaikan tujuannya berkunjung ke Aceh untuk meninjau berbagai program pembangunan Australia dan Indonesia, khsusnya di bidang penanggulangan risiko bencana, pemberdayaan perempuan, tata pemerintahan dan keadilan. 

Kunjungannya itu bertepatan dengan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 8-10 Oktober 2024 di Kota Banda Aceh. 

“Kami sangat bangga kepada alumni Australia yang sudah belajar disana. Para alumni merupakan jembatan bagi Indonesia dan Australia, mereka seperti duta besar Indonesia yang bisa membantu kedua negara untuk lebih baik dan saling memahami,” jelasnya. 

Farwiza Farhan, salah satu alumni Australia asal Aceh yang kini mendedikasikan hidupnya di dunia ekosistem Leuser mengungkapkan belajar banyak hal selama belajar di Negeri Kanguru itu. 

Lulusan Manajemen Lingkungan Universitas Queensland itu mengaku kagum dengan Australia yang sangat menghargai keberagaman. 

“Australia itu menerima terhadap siapapun, semua orang bisa jadi diri sendiri dan diterima apa adanya,” ucapnya. 

Sebagai aktivis lingkungan dan konservasionis hutan, ia memiliki banyak program dalam konservasi ekosistem Leuser di Indonesia. Salah satunya, program penguatan perempuan untuk perlindungan kawasan hutan. 

Dalam mengimplementasikan program tersebut, ia turut berkolaborasi dengan para alumni Australia, yang berperan penting dalam keberhasilan program tersebut. [nr]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda