kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 446 Jiwa Masih Mengungsi di Tenda Setelah Hirup Gas PT Medco

446 Jiwa Masih Mengungsi di Tenda Setelah Hirup Gas PT Medco

Senin, 25 September 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Sejumlah warga mengungsi di Kantor Camat Bandar Alam akibat mencium bau yang diduga dari PT Medco E&P Malaka. [Foto: BPBD Aceh Timur]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Sebanyak 446 jiwa terpaksa mengungsi di Kantor Camat Bandar Alam, diduga setelah menghirup gas yang terhembus ke rumah warga, diduga sumber gas tersebut dari PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) Aceh Timur, sejak Minggu (24/9/2023) pada 18.30 Wib. 

Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi Asa dikonfirmasi Dialeksis.com mengatakan, warga mengeluhkan mual, pusing dan muntah. Untuk sementara mereka tidur di bawah tenda di kantor camat setempat. 

“Kemarin kita dapat laporan dari camat bahwa jelang magrib warga mengeluhkan sesak nafas, mual muntah secara bersamaan. Lalu kita bergegas ke lokasi dan mereka kita evakuasi sejak semalam,” kata kata Ashadi Asa, Senin (25/9/2023).

Sejauh ini kata Ashadi, tercatat warga yang mengungsi di kantor camat yaitu 446 jiwa termasuk anak- anak dan 30 orang masih di rawat di Rumah Sakit. 

“Untuk bantuan masa panik sudah disalurkan dinas sosial dan juga dari pihak PT Medco. Di kantor camat ada dua tenda kita dirikan,” ujarnya. 

Terpisah, PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) Aceh Timur melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran gas yang mengakibatkan puluhan warga dilarikan ke RSUD dr. RSUD dr. Zubir Mahmud.

 VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi terkait bocornya gas di sekitar area operasi di Panton Rayeuk T, Banda Alam, Aceh Timur.

Selain itu, pihaknya juga langsung melakukan koordinasi dengan pihak instansi kesehatan setempat untuk memastikan warga mendapatkan perawatan dan penanganan medis secara intensif.

Arif menyebutkan perusahaan juga telah menurunkan tim Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ke lokasi kejadian dan memberikan penanganan kesehatan kepada warga.

Bahkan perusahaan bersama instansi terkait akan segera melakukan identifikasi penyebab kebauan," katanya.
 

Arif menyebutkan perusahaan tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di Lapangan Gas Alur Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi.

“Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan secara maksimal dan berharap dukungan dari semua pihak agar dapat tertangani," pungkasnya. [RG]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda