kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 50 Dosen PTKIN di Aceh Ikuti Workshop Penulisan Moderasi Beragama

50 Dosen PTKIN di Aceh Ikuti Workshop Penulisan Moderasi Beragama

Selasa, 20 Februari 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

UIN Ar-Raniry Banda Aceh melalui Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) menggelar Workshop Penyusunan dan Penulisan Buku Moderasi Beragama bagi Dosen yang digelar selama dua hari, 19-20 Februari 2024 dan dihadiri oleh berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Aceh. [Foto: Humas UINAR]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melalui Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) menggelar Workshop Penyusunan dan Penulisan Buku Moderasi Beragama bagi Dosen yang digelar selama dua hari, 19-20 Februari 2024 dan dihadiri oleh berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Aceh.

Workshop tersebut menghadirkan beberapa pakar dan praktisi di bidang penulisan, khususnya terkait dengan penguatan moderasi beragama. Di antara narasumber dan instruktur yang hadir yakni Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia (2014–2019) yang juga tim ahli Pokja Moderasi Beragama, Dr Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah dari Pokja Penguatan Moderasi Beragama Pusat, Muazzinah MPA, dan Dr Mawardi.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof Dr Saifullah MAg, menegaskan pentingnya penulisan buku moderasi beragama sebagai panduan bagi institusi pendidikan Islam. 

Menurutnya, moderasi beragama bukan hanya sebatas konsep, tetapi harus tercermin dalam tindakan nyata.

Prof Saiful, dalam arahannya, menekankan bahwa moderasi beragama harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan akademik dan masyarakat. Implementasi moderasi beragama harus terlihat dalam praktek nyata, termasuk dalam pengajaran dan interaksi sosial.

“Pentingnya moderasi beragama telah menjadi perhatian bersama, baik dalam ranah akademik maupun di luar lingkungan pendidikan tinggi. Implementasi moderasi beragama menjadi suatu aspek yang sangat diharapkan, terutama dalam konteks lembaga pendidikan, di mana kita dapat melihatnya sebagai suatu aturan dan sikap yang diterapkan, bukan hanya sebatas wacana,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Saifuddin A. Rasyid mengatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk membantu dosen dalam merancang materi substansi moderasi beragama yang dapat diintegrasikan dalam rencana pembelajaran (RPS) dan interaksi perkuliahan di kelas khususnya bagi mata kuliah dasar umum (MKDU) keagamaan, maupun mata kuliah spesifik lainnya yang sesuai untuk dilakukan integrasi materi yang dimaksud.

“Workshop ini bertujuan untuk menyusun sebuah buku panduan moderasi beragama yang dapat menjadi pedoman bagi para dosen dalam mengintegrasikan materi tersebut dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS),” jelasnya.

Penulisan buku tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi program peningkatan literasi moderasi beragama bagi mahasiswa Program Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Selain itu, diharapkan buku tersebut juga dapat menginspirasi program pengabdian kepada masyarakat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terkait dengan penguatan moderasi beragama, sejalan dengan Peraturan Presiden tahun 2023 tentang penguatan moderasi beragama bagi masyarakat Indonesia.

“Workshop dua hari ini dihadiri oleh 50 peserta, mewakili 10 Fakultas dan Pascasarjana UIN Ar-Raniry, serta utusan empat PTKIN di Aceh yakni STAIN Meulaboh, IAIN Lhokseumawe, IAIN Langsa dan IAIN Takengon,” katanya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda