kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Besar Dapat Tambahan 10.800 Ton Pupuk Subsidi

Aceh Besar Dapat Tambahan 10.800 Ton Pupuk Subsidi

Sabtu, 15 Juli 2023 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar, SP saat mengunjungi Usaha Dagang Seuneubok Jaya di Jantho, beberapa waktu lalu. [Foto: Media Center Aceh Besar]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar mendapatkan tambahan 10.800 ton pupuk subsidi untuk tahun anggaran 2023 yang sebelumnya pada tahun 2022 hanya mendapat 6250 ton pupuk subsidi untuk komoditi padi dan jagung. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar, SP MSi, Jum'at (14/7/2023).

Jakfar mengatakan subsidi pupuk itu diberikan sesuai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan kelompok (ERDKK) yang ada di Aceh Besar yang terbagi kedalam 23 Kecamatan se-Aceh Besar.

"Alhamdulillah pada tahun 2023 ini Aceh Besar mendapat subsidi pupuk urea sebesar 10.800 ton dari sebelumnya pada tahun 2022 hanya mendapatkan 6.250 ton pupuk urea, sedangkan untuk pupuk UNK Aceh Besar mendapatkan 9.516 ton yang sebelumnya pada tahun 2022 hanya mendapatkan 2.800 ton," ujarnya.

ERDKK merupakan dasar penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan kelompok yang diverifikasi secara ketat mulai dari bawah hingga pusat. E-RDKK memastikan agar distribusi pupuk subsidi sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.

"Penyusunannya didampingi penyuluh, dimulai dari bawah, diajukan oleh kelompok tani sendiri hingga sampai ke pusat," kata Jakfar.

Selanjutnya Jakfar mengtakan pupuk subsidi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) tersebut hanya untuk komoditi padi dan jagung untuk diberikan kepada ERDKK yang ada di Aceh Besar.

"Pupuk tersebut khusus untuk padi dan jagung saja," ucapnya.

Jakfar menjelaskan dari 10.803,094 kg pupuk urea tersebut akan diberikan kepada 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Besar dengan rincian Kecamatan Baitussalam 20.708 kg, Blang Bintang 454.300 kg, Darul Imarah 186.813 kg, Darul Kamal, 187.455 kg, Darussalam 409.268 kg, Indrapuri 1.448.824 kg, Ingin Jaya 607.412 kg, Kota Jantho 328.197 kg, Krueng Barona Jaya 60.790 kg, Kuta Baro 833.096 kg, Kuta Cot Glie 1.270.002 kg, Kuta Malaka 245.088 kg, Lembah Seulawah 360.305 kg, Leupung 35.540 kg, Lhoknga 345.252 kg, Lhoong 355.014 kg, Mesjid Raya 2.543 kg, Montasik 1.099.400 kg, Peukan Bada 184.701 kg, Pulo Aceh 68.785 kg, Seulimuem 1.631.229 kg, Simpang Tiga 233.478 kg dan Suka Makmur 434.894 kg.

"Ini kita rincikan dalam bentuk kg dan dari data tersebut kecamatan yang mendapatkan subsidi pupuk urea paling sedikit yaitu Kecamatan Mesjid Raya 2,5 ton dan Kecamatan paling banyak yang mendapatkan subsidi pupuk urea yaitu Kecamatan Seulimuem 1.631,2 ton pupuk urea," sebutnya.

Sedangkan untuk pupuk NPK Jakfar merincikan Kecamatan Baitussalam 24.574 kg, Blang Bintang 522.974 kg, Darul Imarah 146.189 kg, Darul Kamal, 142.231 kg, Darussalam 304.390 kg, Indrapuri 1.253.370 kg, Ingin Jaya 468.220 kg, Kota Jantho 205.260 kg, Krueng Barona Jaya 28.190 kg, Kuta Baro 612.949 kg, Kuta Cot Glie 1.156.766 kg, Kuta Malaka 186.060 kg, Lembah Seulawah 412.610 kg, Leupung 39.560 kg, Lhoknga 306.218 kg, Lhoong 335.768 kg, Mesjid Raya 12.452 kg, Montasik 834.486 kg, Peukan Bada 148.137 kg, Pulo Aceh 44.379 kg, Seulimuem 1.780.642 kg, Simpang Tiga 212.246 kg dan Suka Makmur 338.622 kg.

"Untuk pupuk NPK juga sama dengan subsidi pupuk urea, yaitu kecamatan yang mendapatkan subsidi pupuk paling kecil yaitu Kecamatan Mesjid Raya 12,4 ton dan kecamatan terbanyak mendapatkan subsidi pupuk NPK yaitu Kecamatan Seulimuem 1.780,6 ton pupuk NPK," ungkapnya.

Jakfar berharap dengan adanya penambahan pupuk tersebut semoga dapat dirasakan manfaatnya oleh ERDKK yang ada di Kabupaten Aceh Besar dan dengan subsidi pupuk tersebut juga bisa meringankan beban para petani di Aceh Besar.

"Semoga subsidi pupuk ini dpat bermanfaat bagi ERDKK Aceh Besar dan dapat meringankan serta mensejahterakan para petani di Kabupaten Aceh Besar," pungkasnya. [MCAB]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda