kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Dapat Satu Titik Program BBM Satu Harga, Ini Tempatnya

Aceh Dapat Satu Titik Program BBM Satu Harga, Ini Tempatnya

Jum`at, 11 Desember 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora
Sales Area Manager Branch Aceh PT Pertamina MOR I, Sonny Indro Prabowo. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Momentum HUT ke-63, PT Pertamina (Persero) mempersembahkan kado spesial kepada Indonesia dengan menuntaskan target program BBM satu harga sebanyak 243 titik sampai tahun 2020.

Sejak mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun lembaga distribusi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), periode 2017 – 2019, sebanyak 160 titik telah diselesaikan Pertamina.

Sepanjang tahun 2020 ini, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan BBM Satu Harga di 83 titik. Ke-83 titik tersebut tersebar di Aceh (1 titik), Riau & Kepulauan Riau (3 titik), Sumatera Utara (4 titik), Sumatera Selatan (3 titik), Lampung (3 titik), Bengkulu (1 titik), NTB (6 titik), NTT (7 titik), Kalimantan Barat (3 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Kalimantan Timur (1 titik), Kalimantan Utara (4 titik), Sulawesi Tengah (3 titik), Sulawesi Selatan (2 titik), Maluku & Maluku Utara (20 titik), Papua & Papua Barat (20 titik).

Aceh sendiri dikonfirmasikan mendapat satu titik untuk penuntasan program BBM satu harga. Berdasarkan wawancara Dialeksis.com dengan Sales Area Manager Branch Aceh PT Pertamina MOR I, Sonny Indro Prabowo, ia mengatakan, satu titik yang dimaksud berada di Gayo Lues.

"Kalau untuk 2020 ini, hanya satu titik yang diberikan dan itu berada di Gayo Lues," ujar Sonny saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (11/12/2020).

Adapun yang dimaksud dengan BBM satu harga ialah penyamaan harga BBM antara daerah terpencil dengan harga BBM di kota.

"Di daerah-daerah terpencil yang belum ada penyalur BBM, biasanya BBM yang datang ke sana berasal dari pengecer minyak di luar Pertamina. Kemudian BBM dari pengecer itu akan terjadi biaya tambahan bagi konsumen, misal karena angkutan ongkos kirim, itulah yang menyebabkan harga BBM tidak sama di daerah sana," jelasnya.

"Dengan kita membangun langsung tempat penyalur BBM di titik yang ditentukan, diharapkan orang-orang di sana bisa merasakan harga BBM yang sama seperti harga BBM di kota," tambahnya.

Kemudian, menanggapi isu pembangunan rest area di jalan tol Aceh, Sonny mengatakan, sejauh ini belum ada komunikasi lebih lanjut.

"Yang pasti keputusan dan kewenangan berada pada pemilik jalan tol dan pemilik rest area, apakah nanti akan menjalin kerja sama dengan pihak Pertamina atau pihak swasta lain," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda