kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Harus Segera Terapkan Investasi Hijau

Aceh Harus Segera Terapkan Investasi Hijau

Rabu, 23 November 2022 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Ketua KADIN Aceh, Muhammadi Iqbal. [Foto: for Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Aceh M Iqbal meminta agar pemerintah menggalakkan dan menerapkan investasi hijau sebagai upaya mempertahankan kelestarian lingkungan hidup di Provinsi Aceh.  

Menurutnya, dalam menjaga lingkungan hidup agar tidak rusak dan juga membuka lapangan pekerjaan serta meningkat pertumbuhan ekonomi di Aceh, maka perlu adanya investasi hijau.

“Penting sekali investasi hijau ini ada di Aceh, satu sisi menjaga lingkungan serta buka lapangan pekerjaan, dan juga pastinya ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh, dan ini merupakan ide dan inovasi out of the box,” katanya kepada Dialeksis.com, Rabu (23/11/2022).

Ia mengatakan, Aceh yang terletak di ujung Sumatera ini menawarkan prospek ekonomi yang strategis bagi daerah dengan sumber daya alamnya yang melimpah meliputi perikanan, perkebunan, pertanian dan energi terbarukan.

Lanjutnya, Ia mengatakan, Aceh yang memiliki alam yang luas kini sudah mulai rusak karena maraknya illegal logging dan illegal mining yang bahkan menelan korban karena adanya aktivitas tersebut.

“Illegal logging dan illegal mining yang praktiknya semakin marak terjadi ini mengakibatkan banjir bahkan hingga menelan korban,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah Aceh harus peka dengan kondisi dan tidak boleh sembarangan dalam mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Oleh karenanya, kata Iqbal, mereka ini harus diberdayakan dan diberi pelatihan terkait teknis dan keamanan dalam melakukan aktivitas pengebor.

“Jika memang bisa maka berdayakan juga tambang-tambang rakyat agar tidak membahayakan masyarakat, ini juga sekaligus dapat menambah pendapatan tetap untuk daerah,” katanya lagi.

Kemudian, ia menjelaskan, Aceh sangat berpotensi beralih ke energi terbarukan. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber air.

Lanjutnya, untuk memanfaatkan sumber daya air untuk beralih ke energi terbarukan, maka perlu dipersiapkan bendungan. Kata Iqbal, dengan adanya bendungan maka ini akan sangat bermanfaat dan multi effect. Selain dapat mengatasi bencana alam seperti banjir, juga dapat dimanfaatkan untuk sistem irigasi kepada sektor pertanian dan juga tentunya dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Aceh sangat berpotensi ini, dengan memanfaatkan sumber air dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” ujarnya.

Menurut Iqbal dengan memanfaatkan hal itu dapat diperkirakan dapat menghasilkan tenaga energi listrik mencapai 5.000 mega watt.

Ia mengatakan, jika pemerintah tidak ada anggaran untuk membangun hal itu, maka ini perlu didorong agar para Investor datang Aceh.

Dengan begitu, katanya, Investasi Hijau ini akan sangat berpotensi dapat menghadirkan investor ke Aceh. “Seperti yang saya katakan diawal satu sisi kita menjaga lingkungan, satu sisi kita membuka lapangan pekerjaan, dan satu sisi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh,” ujarnya lagi.

Dia mengatakan, tentu hal ini akan dibahas dengan sangat komprehensif lagi. “Insya allah kita akan bahas di dalam seminar ‘Mitigasi Banjir Melalui Inovasi Investasi’ pada Desember 2022 ini,” pungkasnya. [ftr/bna]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda