kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Masih Dihadapkan Dengan Persoalan Gizi Buruk, Program GISA Harus Didukung

Aceh Masih Dihadapkan Dengan Persoalan Gizi Buruk, Program GISA Harus Didukung

Minggu, 04 September 2022 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Ketua KPI Aceh, Putri Nofriza. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Aceh, Putri Nofriza S.S,i M.Si mengungkapkan saat ini Aceh masih dihadapkan dengan masalah gizi buruk dan masih termasuk dalam 12 Daerah yang memiliki prevalansi stunting tertinggi di tanah air di tahun 2022.

Nah, untuk menekan angka stunting, Pemerintah dalam hal ini telah memberikan program Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA). Ketua KPI Aceh mengajak seluruh pemangku kepentingan serta semua kalangan untuk sama-sama mendukung program GISA.

"Ini harus menjadi perhatian kita bersama lintas sektor untuk bahu membahu terlibat dalam menurunkan angka stunting di Aceh," kata ketua KPI Aceh, Putri Nofriza, Minggu (4/9/2022) dihubungi via telepon Dialeksis.com.

Untuk itu sebut Putri Nofriza, Lembaga penyiaran sebagai corong pemerintah dapat membantu dalam mendistribusikan informasi kepada masyarakat luas akan pencegahan stunting dan bahaya stunting untuk generasi penerus.

Dalam hal ini sebut Putri Nofriza Komisi Penyiaran Indonesia Aceh secara kelembagaan dapat berkontribusi dalam mendukung program pemerintah melalui GISA dengan mendorong Lembaga penyiaran untuk terlibat aktif agar semua pihak terlibat dalam menyiarkan semua informasi bahaya stunting serta penting nya imunisasi. 

Hal ini tidak serta merta menjadi tanggung jawab dari Pemerintah saja, namun bagaimana informasi ini melibatkan semua pihak, mulai dari desa, sekolah sampai ke level media, dimana media harus mempunyai orientasi untuk mendukung program GISA ini agar capaian yang diharapkan oleh pemerintah melalui penanganan terhadap stunting serta imunisasi di Aceh dapat memberikan satu perubahan yang signifikan serta dapat mengatasi penekanan angka stunting dapat turun serta peningkatan imun tubuh melalui imunisasi dapat meningkat. 

"Memang tidak dapat dipungkiri bahwa stunting dan imunisasi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena dengan imunisasi maka secara tidak langsung masalah stunting dapat ikut teratasi walaupun banyak hal yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Aceh," ungkap Putri Nofrizal

Untuk itu KPI Aceh meminta semua pihak untuk bersama - sama terlibat aktif khususnya lembaga penyiaran dalam mensiarkan program pemerintah melalui Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) dengan berbagai cara yang informatif.

Tentang Stunting

Putri Nofriza juga mengatakan Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang kurang optimal sesuai dengan usianya. Problematika stunting akan menyebabkan kesenjangan kesejahteraan yang semakin buruk, bahkan stunting dapat menyebabkan kemiskinan antar generasi yang berkelanjutan

Putri yang sudah menjabat periode ke 2 di KPI Aceh juga mengatakan bahwa stunting terjadi memang karena banyak faktor. Bukan hanya karena kurangnya asupan gizi yang kurang baik sejak seribu hari pertama kehamilan.

Tetapi juga karena faktor ekonomi serta faktor calon ibu yang kurang mengetahui bagaimana asupan gizi yang sehat atau bahkan jarak dari kelahiran yang terlalu dekat sehingga kurang penanganan kepada ibu dan bayinya. (Fajri Bugak)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda