Suasana di diskusi di kantor Koalisis NGO HAM Aceh. Foto: doc pribadi facebook

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyoroti pentingnya Pilkada serentak tahun 2024 sebagai momen krusial bagi masa depan Aceh.Ahmad Mirza Safwandy, Komisioner KIP Aceh, menekankan signifikansi pemilihan ini dalam konteks perencanaan pembangunan jangka panjang dan partisipasi generasi muda.

"Pilkada serentak tahun 2024 menjadi menarik dan strategis mengingat Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang akan terpilih bakal mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) periode 2025-2045 atau untuk 20 tahun ke depan," ujar Mirza melalui laman facebook dikutip Dialeksis.com, Sabtu (10/8/2024).

Mirza juga menyoroti karakteristik unik dari Pilkada kali ini. "Pilkada yang dilaksanakan pada era melimpahnya informasi ini berkelindan dengan meningkatnya populasi generasi milenial dan generasi z yang aktif dalam politik," jelasnya. 

Ia menekankan pentingnya instrumen partisipatif untuk mengundang keterlibatan penuh generasi muda.

Lebih lanjut, Mirza menambahkan, "Kita membutuhkan instrumen yang partisipatif guna mengundang keterlibatan generasi muda sepenuhnya dan seutuhnya, tidak saja hanya sebagai pemilih atau yang dipilih melainkan ikut andil dalam menjaga kehidupan demokrasi di tingkat lokal dan nasional."

Komisioner KIP Aceh ini juga menggarisbawahi pengaruh teknologi terhadap preferensi politik pemilih muda. "Terlebih lagi faktor penetrasi internet, penggunaan media sosial mulai memberikan pengaruh terhadap preferensi politik atau perubahan perilaku dan cara pandang memilih para generasi muda," tutupnya.

Dengan pernyataan ini, KIP Aceh menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan lanskap politik yang dipengaruhi oleh teknologi dan partisipasi aktif generasi muda dalam Pilkada 2024 mendatang.