kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Air PAMSIMAS Yang Digunakan Warga Darussalam Ikut Tercemar Kotoran Ternak Ayam

Air PAMSIMAS Yang Digunakan Warga Darussalam Ikut Tercemar Kotoran Ternak Ayam

Kamis, 30 September 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fajri

Warga Gampong Darussalam memperlihatkan tempat penampung Air Pamsimas yang dialiri ke rumah-rumah warga mulai tercemar kotoran ternak ayam potong. [Foto: Fajri Bugak]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Selain mengakibatkan pencemaran air sungai di Gampong Darussalam Kecamatan Peusangan Selatan. Efek lain dari keberadaan usaha ternak Ayam Broiler atau Ayam Potong milik Nazar yang terletak di Gampong Pulo Harapan. Dua tempat penampung  Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang dialirkan ke rumah-rumah warga   Gampong Darussalam juga ikut tercemar kotoran ternak Ayam Potong.

Hal ini sebagaimana disampaikan  Bahtiar alias Calek. Ia mengatakan masyarakat Gampong Darussalam sebanyak 270 Kartu Keluarga (KK) mengunakan Air dari Pipa PAMSIMAS. Sumber induk air tersebut Alue Geregah Darussalam  melalui Pipa  Air dialiri ke rumah warga Darussalam.

"Sejak keberadaan kandang ternak ayam potong. Air yang kami konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari mulai tercemar kotoran ternak ayam," kata Calek, Rabu (29/9/2021) kepada Dialeksis.com.

Bahtiar menyebutkan Air sungai menjadi sumber Air utama bagi masyarakat Gampong Darussalam. Bahkan untuk Meunasah maupun tempat cuci tangan anak-anak Sekolah juga menggunakan air Sungai. 

"Kami tidak menggunakan Air Sumur. Satu-satunya sumber air masyarakat Darussalam air sungai. Ketika air sungai sudah tercemar kotoran ternak Ayam Potong merupakan hal wajar kami protes," kata Bahtiar.

Adapun Bahtiar juga didampingi beberapa warga lainnya berharap kepada pihak Muspika maupun pihak yang mempunyai otoritas untuk dapat menyahuti aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat Darussalam supaya kandang ternak Ayam potong tersebut dapat berhenti beroperasi.

Pemilik Kandang ternak Ayam, Nazar dikonfirmasi Dialeksis.com mengatakan protes warga Darussalam sudah sampai ke Muspika Peusangan Selatan. "Setelah Muspika turun ke lokasi. Saya disarankan untuk membuat atau memasang saluran pembuang. Setelah itu saya diizinkan untuk menjalankan usaha ternak seperti biasa," jelas Nazar.

Ia mengakui sampai saat ini saluran pembuang air tersebut sedang dipersiapkan. Dalam waktu dekat kata Nazar salurannya pembuang air sudah terpasang. 

"Terkait protes masyarakat kita akan cari jalan terbaik," sebut Nazar Pulo Harapan ini.

Nazar mengatakan kalau masalah pencemaran air. Usaha ternak ayam bukan hanya milik dirinya satu orang. Bahkan diatas Gampong Pulo Harapan hasil kotoran babi pun dibuang kedalam sungai. 

"Jadi masalah air sungai kotor. Saya rasa bukan hanya disebabkan oleh kandang ayam saya. Orang lain juga ada membangun usaha ternak Ayam potong diatas. Bahkan kotoran babi pun diatas bukit dibuang ke sungai," kata Nazar lagi. 

Saat ditanyai Izin apa saja yang sudah dimiliki Nazar sebelum membuka usaha ternak ayam. Ia mengatakan sudah lupa terkait surat izin tersebut, Namun Nazar menjelaskan bahwa sebelum usaha ternak ayam tersebut dibuka ia sudah mengurus izin.

"Sudah ada izin. Izin apa-apa saja, saya sudah lupa. Pokonya banyak surat yang saya simpan dirumah," kata Nazar yang mengakui sedang berada di Banda Aceh. (Fajri Bugak)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda