Beranda / Berita / Aceh / Angka Kasus HIV/AIDS di Aceh Utara Meningkat, Tujuh Pasien Meninggal Dunia

Angka Kasus HIV/AIDS di Aceh Utara Meningkat, Tujuh Pasien Meninggal Dunia

Jum`at, 17 Januari 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Gita
Ilustrasi HIV. Foto: Net

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Dinas Kesehatan Aceh Utara mencatat peningkatan signifikan kasus HIV dan AIDS pada tahun 2024. Tercatat sebanyak 24 orang terinfeksi HIV/AIDS, dengan tujuh di antaranya meninggal dunia meskipun dalam perawatan intensif.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Ferianto, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, jumlah kasus HIV/AIDS meningkat sebanyak 24 orang. Dari jumlah tersebut, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, pada tahun 2023, tercatat 18 kasus baru dengan satu korban jiwa. Dengan demikian, hingga kini Dinas Kesehatan Aceh Utara telah menangani total 211 kasus HIV/AIDS.

"Sebagian besar penderita HIV/AIDS berasal dari kelompok usia produktif, baik yang berusia di bawah 20 tahun maupun mereka yang berusia di atas 50 tahun," ungkap Ferianto, Jumat (17/1/25).

Ferianto juga menekankan pentingnya perhatian serius terhadap peningkatan angka HIV/AIDS di Aceh Utara. Dinas Kesehatan berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai instansi untuk mengatasi masalah ini. 

Ia mengajak masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan HIV di rumah sakit maupun Puskesmas di setiap kecamatan.

"Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan deteksi dini HIV/AIDS," tambahnya.

Lebih lanjut, Ferianto menjelaskan bahwa sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah laki-laki, dengan banyak kasus yang disebabkan oleh perilaku seks bebas dan penularan dari suami ke istri. Selain itu, penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik juga menjadi salah satu faktor utama penyebaran HIV.

"Untuk mencegah penularan, kami mengimbau masyarakat untuk melakukan skrining jika merasa berisiko. Dengan deteksi dini, penanganan dan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga kualitas hidup pasien dapat tetap terjaga," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI