Antroplog Universitas Arkansas Menjadi Dosen Tamu di Unsyiah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Profesor antropologi terkemuka dari Universitas Arkansas, Amerika Dr. Peter S. Ungar hadir di Universitas Syiah Kuala sebagai dosen tamu. Ungar menyampaikan kuliah umumnya yang bertemakan Evolution Bite: A Story About Teeth, Diet and Human Origins di Ruang VIP AAC Dayan Dawood. (Jumat, 15/2).
Dalam paparannya Ungar mengungkapkan, bahwa sejarah kehidupan makhluk hidup jutaan tahun lalu dapat diketahui melalui fosil gigi. Sebab gigi adalah satu-satunya bagian dari sistem pencernaan yang dipertahankan dalam waktu yang lama.
"Melalui fosil ini kita bisa merekonstruksi pola makan primata yang telah punah dan leluhur kita yang jauh di masa lalu," ungkapnya.
Penelitian ini merangkum dua katagori dasar yaitu garis adaptif yang meliputi ukuran dan struktur gigi, dan jejak prilaku makan. Melalui kedua hal ini kita bisa mengetahui apa saja yang dimakan oleh leluhur kita di masa lalu, dan apa saja yang dimakan individu lain setiap harinya.
Adapun tujuan dari materi yang disampaikan Ungar ini adalah, bagaimana melalui penelitian ini manusia bisa mengkarakterisasi dan membandingkan bentuk gigi, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana gigi yang digunakan oleh makhluk hidup di masa lalu bekerja.
Selama ini Ungar dikenal sebaga peneliti diet rekonstruksi lingkungan dari fosil gigi. Ia telah menghabiskan ribuan jam untuk mengamati kera liar dan primata lainnya. Ungar telah menulis lebih dari 190 karya ilmiah tentang ekologi dan evolusi di jurnal atau media.
Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti kuliah umum ini. Mereka tidak hanya berlatar belakang mahasiswa, namun ada juga para dosen Unsyiah serta orang-orang yang tertarik dengan materi kuliah umum tersebut.
Profesor antropologi terkemuka dari Universitas Arkansas, Amerika Dr. Peter S. Ungar hadir di Universitas Syiah Kuala sebagai dosen tamu. Ungar menyampaikan kuliah umumnya yang bertemakan Evolution Bite: A Story About Teeth, Diet and Human Origins di Ruang VIP AAC Dayan Dawood. (Jumat, 15/2).
Dalam paparannya Ungar mengungkapkan, bahwa sejarah kehidupan makhluk hidup jutaan tahun lalu dapat diketahui melalui fosil gigi. Sebab gigi adalah satu-satunya bagian dari sistem pencernaan yang dipertahankan dalam waktu yang lama.
"Melalui fosil ini kita bisa merekonstruksi pola makan primata yang telah punah dan leluhur kita yang jauh di masa lalu," ungkapnya.
Penelitian ini merangkum dua katagori dasar yaitu garis adaptif yang meliputi ukuran dan struktur gigi, dan jejak prilaku makan. Melalui kedua hal ini kita bisa mengetahui apa saja yang dimakan oleh leluhur kita di masa lalu, dan apa saja yang dimakan individu lain setiap harinya.
Adapun tujuan dari materi yang disampaikan Ungar ini adalah, bagaimana melalui penelitian ini manusia bisa mengkarakterisasi dan membandingkan bentuk gigi, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana gigi yang digunakan oleh makhluk hidup di masa lalu bekerja.
Selama ini Ungar dikenal sebaga peneliti diet rekonstruksi lingkungan dari fosil gigi. Ia telah menghabiskan ribuan jam untuk mengamati kera liar dan primata lainnya. Ungar telah menulis lebih dari 190 karya ilmiah tentang ekologi dan evolusi di jurnal atau media.
Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti kuliah umum ini. Mereka tidak hanya berlatar belakang mahasiswa, namun ada juga para dosen Unsyiah serta orang-orang yang tertarik dengan materi kuliah umum tersebut. (Humas Unsyiah)