kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / ARC USK Gelar 'Saweu Gampong Nilam', Dorong Kemajuan Petani Nilam Aceh

ARC USK Gelar 'Saweu Gampong Nilam', Dorong Kemajuan Petani Nilam Aceh

Minggu, 30 Juni 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Program Saweu Gampong Nilam di Desa Umong Siribee, Lhoong, Aceh Besar, Sabtu (29/6/2024). Program ini melibatkan 20 pakar hulu-hilir nilam dan dihadiri sekitar 70 pesert

Kegiatan yang merupakan bagian dari pengembangan masyarakat nilam ini terbagi dalam empat bidang kepakaran: pembibitan dan budi daya, penanganan pasca panen dan penyulingan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta kelembagaan petani dan literasi keuangan.

"ARC rutin turun ke desa-desa untuk melakukan penguatan dan transfer pengetahuan kepada petani dan penyuling nilam," ujar Ketua Panitia Saweu Gampong Nilam ARC USK, Friesca Erwan, kepada Dialeksis.com, Minggu (30/6/2024).

Friesca menambahkan, melalui kegiatan ini, ARC juga dapat mendengar langsung persoalan, pengalaman, dan perkembangan nilam dari petani dan penyuling.

Sementara itu, Dr. Hendrasyah, salah satu tim ahli ARC yang memberikan materi penguatan kelembagaan petani, menekankan pentingnya kelembagaan organisasi. "Kelembagaan dalam organisasi ibarat sebuah mesin yang kita sebut mesin tabayun. Bergerak dengan hati, dan melakukan keseluruhan geraknya dengan niat kebermanfaatan bagi orang banyak," jelasnya.

Penyuluhan pembibitan, budi daya, dan penyulingan dilakukan langsung di kebun percontohan dan unit penyulingan di lokasi Sentra Nilam BSI Lhoong. Peserta mendapat pengarahan mengenai teknik pembibitan, budidaya, perawatan, panen, pasca panen hingga penyulingan, dengan penekanan khusus pada aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Friesca optimis dengan perkembangan usaha nilam di Aceh. "Saat ini iklim usaha nilam semakin membaik. Selain peningkatan permintaan minyak nilam dari dunia internasional, Aceh melalui ARC saat ini juga telah mampu melakukan purifikasi minyak nilam dan memproduksi berbagai produk inovasi turunan nilam yang bernilai ekonomi tinggi," ungkapnya.

Acara ini juga bertepatan dengan musim durian di Lhoong. ARC membeli durian masyarakat senilai jutaan rupiah dan membagikannya kepada seluruh peserta. Sebelum kembali ke Banda Aceh, tim ARC USK juga mengunjungi kawasan Wisata Pasie Jantang yang terkenal dengan keindahan lautnya dan tradisi tarik pukat dari masyarakat setempat.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda