DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Aceh (BMA) mulai melakukan pendataan potensi wakaf produktif di seluruh provinsi Aceh. Pendataan ini dapat dilakukan secara mandiri oleh nazhir.
Kepala Bidang Pengumpulan di Sekretariat Baitul Mal Aceh, Arif Arham, Senin (3/3/2025) menjelaskan pendataan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akurasi data dengan memastikan data aset wakaf yang terkelola akurat dan terkini. Kemudian untuk perencanaan program pemberdayaan wakaf produktif yaitu membantu Baitul Mal Aceh dalam merencanakan program pemberdayaan wakaf yang lebih efektif dan produktif.
Selanjutnya optimalisasi potensi wakaf dengan mengidentifikasi potensi aset wakaf yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan umat. Terakhir bertujuan untuk adanya transparasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset wakaf.
“Pendataan ini merupakan langkah awal dalam pengelolaan wakaf produktif yang lebih baik. Baitul Mal Aceh ingin memastikan semua potensi wakaf yang ada di Aceh dapat dikelola secara efektif dan efisien untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” ujar Arif Arham.
Ia menjelaskan pendataan wakaf produktif tersebut mencakup berbagai jenis aset wakaf, seperti tanah, bangunan, dan aset lainnya yang memiliki potensi untuk dikelola dan dikembangkan. Proses pendataan akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Kami mengundang seluruh nazhir wakaf di Aceh untuk berpartisipasi dalam pendataan aset wakaf secara online. Melalui platform ini, masyarakat dapat memberikan informasi terkait wakaf produktif yang dimiliki,” ujar Arif Arham.
Arif Arham menambahkan bahwa hasil dari pendataan ini nantinya akan menjadi acuan dalam penyusunan program-program pengelolaan wakaf yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat bagi umat.
“Baitul Mal Aceh berharap dengan adanya program tersebut, pengelolaan wakaf produktif di Aceh akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sosial-ekonomi masyarakat Aceh,” pungkasnya. [*]