Jum`at, 22 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / Bea Cukai Aceh Dukung Transformasi Digital Nilam Melalui Platform ERP MyNilam

Bea Cukai Aceh Dukung Transformasi Digital Nilam Melalui Platform ERP MyNilam

Kamis, 21 Agustus 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bea Cukai Aceh Dukung Transformasi Digital Nilam Melalui Platform ERP MyNilam. [Foto: BC Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bea Cukai Aceh terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekosistem komoditas unggulan daerah.

Hal ini ditunjukkan melalui keikutsertaan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kajian dan Kebijakan Peningkatan Ekosistem Rantai Nilai Komoditas Nilam Indonesia” yang diselenggarakan oleh Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala, Kamis (21/8/2025) di Hotel Ayani Banda Aceh.

FGD ini merupakan bagian dari upaya koordinasi pengembangan sistem digital platform ERP myNilam, sebuah aplikasi yang digagas oleh International Labour Organization (ILO) untuk mendukung integrasi rantai nilai komoditas nilam dari hulu hingga hilir. Melalui platform ini, diharapkan pengembangan ekosistem digital dapat berjalan lebih efektif, efisien, serta memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pihak yang terlibat.

Kepala ARC PUI Nilam Aceh, Dr. Ir. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengarahkan para pemangku kepentingan pada hasil studi terkini mengenai rantai nilai komoditas nilam, sekaligus merumuskan rekomendasi kebijakan yang relevan. 

“Dengan pendekatan ini, kita ingin memastikan bahwa transformasi digital dalam ekosistem nilam dapat terimplementasi secara optimal, sehingga mampu memberikan dampak nyata bagi petani, UMKM, hingga industri,” ujarnya.

Hadir mewakili Bea Cukai Aceh, Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat, menyampaikan dukungan penuh Bea Cukai terhadap digitalisasi Nilam di Aceh. 

“Salah satu peran Bea Cukai adalah sebagai industrial assistance dan trade facilitator. Kita tahu bahwa Aceh merupakan penghasil minyak nilam berkualitas tinggi. Semoga dengan adanya myNilam, dapat tercipta kemakmuran bagi petani dan UMKM nilam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Muparrih menekankan pentingnya eksportir nilam untuk mencantumkan daerah asal barang secara benar dalam dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang disampaikan ke Bea Cukai. 

“Seringkali customs clearance ekspor nilam Aceh dilakukan di luar wilayah Bea Cukai Aceh. Hal ini dapat menyebabkan data ekspor tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi riil Aceh sebagai sentra minyak nilam. Oleh karena itu, kami terus mendorong agar eksportir memperhatikan hal ini,” tegasnya.

Selain itu, Bea Cukai Aceh juga berkomitmen memberikan pendampingan dan asistensi bagi UMKM Nilam agar mampu memperluas pasar hingga ke kancah global. 

“Kami siap hadir mendampingi para pelaku usaha nilam agar dapat menembus pasar ekspor dengan lebih mudah,” tambahnya.

FGD ini turut dihadiri berbagai pihak, antara lain PT Ugreen, PT GMU, ILO, BSI Maslahat, ARC USK, Pemerintah Kota Banda Aceh, Dinas Pariwisata Aceh, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya yang bersama-sama mendorong penguatan ekosistem rantai nilai nilam Indonesia. [ameh]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
sekwan - polia
bpka