kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Begini Cara DRKA Mengakali Kekosongan Blangko KTP di Aceh

Begini Cara DRKA Mengakali Kekosongan Blangko KTP di Aceh

Rabu, 28 September 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA), Drs Teuku Syarbaini. [Foto: Dialeksis/Auliana Rizki]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA), Drs Teuku Syarbaini menyatakan, saat ini hampir 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh sedang mengantri meminta blangko Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke DRKA. 

Hal ini terjadi dikarenakan krisis atau kekosongan stok blangko KTP di tingkat Dukcapil kabupaten/kota se-Aceh.

Perlu diketahui  bahwa daerah tak boleh mencetak blangko KTP sendiri. Blangko KTP hanya boleh diminta ke Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

“Ini sudah ada yang antri di kami, sudah beberapa kabupaten/kota minta. Tapi nggak ada lagi stok, habis. Kami juga sudah meminta ke kementerian. Tapi di Kementerian stok kosong juga,” ujar Syarbaini kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Rabu (28/9/2022).

Disampaikan, sebelumnya Ditjen Dukcapil Kemendagri sudah mengirim 10 ribu blangko KTP ke Aceh. Oleh DRKA mendistribusikan blangko KTP ke setiap kabupaten/kota sebanyak 500 biji.

Kata dia, upaya ini dilakukan untuk menjaga stok blangko KTP supaya jangan sampai kosong di daerah.

Makanya untuk mengakali krisis blangko KTP ini, jelas dia, 500 biji blangko KTP yang didistribusikan ke daerah hanya diprioritaskan kepada masyarakat pemula yang sudah berusia 17 tahun.

Sedangkan bagi masyarakat yang ingin melakukan pergantian elemen data, semisal ingin merubah status belum kawin ke kawin atau merubah tempat tinggal, maka untuk sementara waktu akan dicetak selembar kertas biodata.

“Kalau yang mau ganti elemen data, untuk sementara kita kasih dulu kertas biodata penduduk. Pegang dulu KTP lama. Begitu sudah kita print KTP baru, baru KTP lama dicabut,” jelas Syarbaini.

Saat ditanya sampai kapan pengakalan data ini akan berlangsung, Syarbaini mengaku tidak bisa memastikan. Karena selain di Aceh ternyata stok blangko KTP di pusat juga sedang mengalami krisis.

“(Sampai kapan?) nggak tahu kita kapan. biasanya begitu kita minta, dikasihnya 80-100 ribu biji. Tapi kali ini cuma 10 ribu yang dikasih. Dan dari 10 ribu ini pun kalau kita bagi 500 biji ke 23 kabupaten/kota. Nggak sempat tinggal blangko KTP di kita, langsung habis terdistribusikan,” ungkapnya.

Di samping itu, Syarbaini mengungkapkan bahwa pemerintah pusat saat ini juga sedang mengupayakan KTP Digital. Hanya saja KTP Digital ini masih diprioritaskan kepada pegawai Dukcapil dan ASN saja.

“Mungkin ke depan akan ke masyararakat luas juga. Jadi, nanti ada aplikasi yang bisa diunduh, diverifikasi, maka KTP kita akan muncul di hape,” pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, tim Dukcapil Bireuen dalam sebulan terakhir sudah terjun ke kecamatan dan desa untuk melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) bagi pemula yang berusia 17 tahun. Hanya saja, KTP tak bisa dicetak dikarenakan kekosongan blangko.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda