Begini Dosen Unsyiah Mengolah Tumpukan Sampah Menjadi Pupuk Organik
Font: Ukuran: - +
Tim Dosen Pengabdian Masyarakat mengolah sampah menjadi pupuk organik.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meski sudah menjadi sampah, tapi tetap saja bisa dimanfaatkan.
Sampah dari asrama mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Kopelma Darussalam, dikumpulkan kemudian diolah menjadi pupuk organik dan bioenergi.
Pengolahan sampah ini berawal dari keresahan pengelola asrama mahasiswa, mereka sangat khawatir tumpukan sampah itu bakal menjadi pusat penyebab terjangkitnya penyakit bagi penghuni asrama.
Sejumlah dosen Unsyiah membentuk tim pengabdian masyarakat, mereka yang bergabung dalam tim ini mengolah sampah agar menjadi berguna.
Tim ini beranggotakan Prof. Dr. Ir. Husni Husin, MT, Wahyu Rinaldi, ST, M. Sc dan Ustaz Enzus Tinianus, SH, MH.
Ketua tim Husni Husin, mengatakan program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan memberikan ketrampilan tentang tata cara konversi sampah asrama menjadi poduk yang berguna, yaitu kompos organik.
"Sasaran utamanya adalah UPT asrama dan resimen mahasiswa. Kedua mitra ini akan diperkenalkan teknologi konversi sampah terutama menjadi produk kompos," kata Husni Husin dalam siaran pers yang diterima Dialeksis.com.
Mahasiswa dan tenaga kebersihan asrama ikut dilibatkan dalam pengolahan sampah ini, mereka dipandu pengenalan teknologi konversi sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat secara ekonomi.
Dimana program pembuatan produk kompos yang berbasis teknologi tepat guna itu dilakukan melalui kegiatan pelatihan, demontrasi, aplikasi dan evaluasi.
"Target khusus yang ingin dicapai adalah mengaplikasikan produk hasil pengabdian yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai upaya pengurangan sampah dan pendididkan kewirausahaan untuk mahasiswa. Hasil dari program ini berupa produk kompos dan akan dipublikasikan pada jurnal Pengabdian Masyarakat Unsyiah," kata anggota tim Wahyu Rinaldi.
Sementara anggota tim lainnya Ustaz Enzus Tinianus menambahkan, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat tercipta suatu lingkungan yang nyaman dan terbebas dari sampah serta peningkatan nilai tambah sampah (adding value).
Selain itu pengurus asrama berharap melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsyiah agar dapat membantu memecahkan masalah-masalah sampah di Asrama Mahasiswa.
"Islam mengajarkan ummatnya untuk senantiasa hidup bersih di kehidupan sehari-hari. Dari itu kita berharap melalui kegiatan ini akan menyadarkan kita semua akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan sehingga suasana belajar pun akan terasa nyaman dan tenang. Selain itu sampah pun akan bernilai guna," kata Ustaz Enzus.[rls]