kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Begini Penjelasan Kepala Dinas Penyebab Belum Serahkan Dokumen Kegiatan Strategis APBA 2023

Begini Penjelasan Kepala Dinas Penyebab Belum Serahkan Dokumen Kegiatan Strategis APBA 2023

Selasa, 21 Maret 2023 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Terdapat sejumlah SKPA yang belum menyerahkan dokumen kegiatan strategis APBA tahun anggaran 2023. 

Pantauan Dialeksis.com pada laman di laman P2K APBA per 16 Maret 2023, ada 348 paket kegiatan yang belum serah dokumen.

Diantaranya terdapat pada Dinas Perkim (260 paket), BRA (22 paket), Disbudpar (12 paket), Dinas Pengairan (6 paket), Distanbun (5 paket), PUPR (3 paket), Dispora (3 paket), Disdik (2 paket), Kominsa (2 paket), RSUDZA (2 paket), Disnaker, Disperindag, dan DLHK masing-masing 1 paket.

Merespons hal itu, Kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Cut Huzaimah menjelaskan alasan belum menyerahkan dokumen kegiatan pada dinas setempat. 

“Karena sedang proses perencanaan, perencanaan itu dilakukan di tahun berjalan, lalu sumber dana DAK juga perlu verifikasi dulu,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (21/3/2023). 

Lebih lanjut, kata dia, kalau tidak ada perencanaan apa yang mau dilelang nantinya. 

Dirinya mengatakan, khusus untuk Distanbun dari awal sudah disampaikan bahwa tidak bisa diajukan dokumen lebih cepat harus dibuat perencanaan dulu. 

Untuk itu, kata dia, diprediksi pada bulan April mendatang akan penyerahan dokumen kegiatan tersebut. 

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, Akmil Husen mengatakan, sudah menyerahkan dokumen kegiatan strategis APBA 2023. 

Namun, lanjutnya, karena masih dalam tahap evaluasi dan belum final, makanya pada laman P2K masih tertera belum menyerahkan dokumen. 

“Jadi kedepan Insyaallah sudah siap dan bisa berjalan kegiatan yang sudah direncanakan,” tutupnya. 

Untuk diketahui, total paket kegiatan strategis APBA 2023 adalah 604 paket yang tersebar di 27 SKPA, dengan total pagu anggaran Rp998 miliar. (Nor)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda