kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bendungan Krueng Pase Timbulkan Masalah Bagi Petani: Rekanan Pelaksana Harus Cari Solusi

Bendungan Krueng Pase Timbulkan Masalah Bagi Petani: Rekanan Pelaksana Harus Cari Solusi

Jum`at, 05 Agustus 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Humas Pemkab Aceh Utara]

DIALEKSIS.COM | Lhoksukon- Pejabat (Pj) Bupati Aceh Utara Azwardi meminta kepada rekanan PT. Rudi Jaya sebagai pemenang tender pengerjaan rehab Bendungan Kreung Pase sayap kiri dan kanan di gampong Leubok Tuwe Meurah Mulia solusi cepat terhadap keluhan masyarakat setempat.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (5/8/2022), Kedatangan dan kunjungan Pj Bupati sudah ditunggu-tunggu oleh tokoh masyarakat Meurah Mulia dan Nibong.

Saat tiba lokasi Azwardi yang didampingi para Kadis, Camat dan Muspika meurah mulia, sempat berdialog dengan imum mukim tunong Meurah Mulia Ismail dan sejumlah geuchik yang ada di lokasi bendungan Krueng Pasee.

Para tokoh mengeluh nasib belasan ribu petani di sembilan kecamatan, dimana selama ini tidak bisa mengolah sawah atau bercocok tanam sejak bendungan direhab, aliran sungai tidak dialiri ke saluran pengalih yang terkonek dengan saluran induk sayap kiri dan kanan, sehingga ribuan hektar sawah mengalami kekeringan.

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi mengharapkan kepada kontraktor bendungan Krueng Pasee sayap kiri dan kanan agar mencari solusi tepat dan cepat untuk mengaliri sawah mereka, sehingga mata pencaharian masyarakat wilayah tengah Aceh Utara.

"Kontraktor agar mencari solusi untuk pengaliran air ke sawah masyarakat, agar masyarakat jangan sampai gagal turun ke sawah tahun ini," harap Azwardi.

Dia menyebutkan, rehab bendungan Krueng Pasee dianggarkan dari dana APBN tahun 2022 sebesar 44 milyar lebih. "Dengan anggaran sebesar itu kita harapkan bendungan tersebut bisa utuh semaksimal mungkin untuk kebutuhan masyarakat," ujar Pj Bupati.

Kondisi lapangan, progres kerja sudah menunjukkan ada aktivitas dibandingkan beberapa bulan yang lalu, bahkan masyarakat sempat cemas kenapa tidak cepat realisasi di lapangan. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda