Beranda / Berita / Aceh / Berkat Inovasi Edukasi Kebencanaan, Adelia Maulid Mahasiswa FKIP USK Lulus Tanpa Skripsi

Berkat Inovasi Edukasi Kebencanaan, Adelia Maulid Mahasiswa FKIP USK Lulus Tanpa Skripsi

Selasa, 21 Mei 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Mahasiswa FKIP USK Adelia Maulid berhasil menciptakan inovasi edukasi kebencanaan dan bebas skripsi sebagai syarat kelulusannya. [Foto: Humas USK]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Adelia Maulid berhasil menciptakan inovasi edukasi kebencanaan. Berkat karyanya tersebut, mahasiswa angkatan 2020 ini mendapatkan apresiasi dari FKIP USK dengan bebas skripsi sebagai syarat kelulusannya. 

Adelia merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini FKIP USK. Penghargaan yang diberikan USK tersebut merupakan hasil kerja keras, doa, serta pengabdiannya sebagai fasilitator kebencanaan selama tiga tahun.

Kecintaan Adelia dengan edukasi kebencanaan bermula ketika menemukan Unit Kegiatan Mahasiswa Fasilitator Tangguh Bencana (UKM FASTANA) yang ketika itu masih berstatus organisasi volunteer di bawah Tsunami and Disaster Mitigation Research Center.

UKM FASTANA merupakan satu-satunya organisasi mahasiswa yang fokus di bidang kebencanaan menjadi ruang berkembang bagi Adelia untuk mengabdikan diri menjadi fasilitator untuk memberikan edukasi kebencanaan dan memberdayakan masyarakat pesisir dalam membangun masyarakat Tangguh bencana.

“Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari UKM FASTANA, tempat saya berkembang dan bertemu dengan teman-teman inspiratif yang selalu memberikan saya semangat dalam berinovasi dan mengabdi,” ucapnya.

Selama di FASTANA Adelia ditemani dengan dua sahabatnya yakni Hasnan Hanif, dan Maulana Kamal. Mereka mencoba berbagai kesempatan untuk mengajukan proposal seperti PKM, dan program lain. Meskipun proposal PKM tidak berhasil diraih, Adelia tidak menyerah dan terus mencoba mengajukan proposal program pengabdian.

Kerja keras berbuah manis, Adelia menyusun proposal dengan Tim UKM FASTANA mengajukan program PPK ORMAWA 2022 dan akhirnya berhasil didanai oleh Kemdikbudristek untuk membangun masyarakat Tangguh bencana melalui edukasi bencana dan pemanfaatan buah mangrove di Desa Kajhu.

Tidak puas dengan PPK ORMAWA, Adelia dan dua sahabatnya, dengan bimbingan pembina UKM FASTANA Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.SI dan alumni FASTANA Dr. Imam Maulana, juga berhasil mendapatkan program pendanaan dari Telkom Foundation dalam program Innovillage 2022, dimana Adelia dan dua sahabatnya diminta untuk berinovasi menghadirkan solusi digital bagi permasalahan Desa Lambadeuk.

Melalui program tersebut, Adelia berkesempatan untuk menciptakan inovasi edukasi kebencanaan bagi anak-anak melalui pemanfaatan game digital Tsunami Survival berbasis Roblox.

Game digital ini memberikan kemudahan bagi para pendidik untuk mengedukasi anak-anak agar mampu menyelamatkan diri ketika terjadi gempa yang disusul dengan tsunami. Game yang dikembangkan memiliki keunggulan antara lain, dapat diinstall di berbagai perangkat, tidak perlu diunduh, dan hanya memerlukan internet, sehingga mudah diterapkan dalam proses edukasi.

Inovasi digital ini juga berhasil di presentasikan pada Konferensi The Aceh International Workshop and Expo on Sustainable Tsunami Disaster Recovery (AIWEST-DR) 2023 yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada, dan menghasilkan proceeding yang telah dipublikasikan pada e3s Web of Conferences.

Adelia lulus cum laude, dan selama menempuh perkuliahan ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan aktif di berbagai organisais baik didalam maupun diluar kampus. Adelia memiliki cita-cita besar untuk mendapatkan beassiwa Australia Award dan melanjutkan studi magister Pendidikan anak usia dini di Monash University. [hu]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda