Jum`at, 01 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / BMKG: 120 Titik Panas Terpantau di Aceh, Waspadai Bahaya Karhutla

BMKG: 120 Titik Panas Terpantau di Aceh, Waspadai Bahaya Karhutla

Rabu, 30 Juli 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi terkait info BMKG ditemukan titik panas. Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Langit Aceh diperkirakan akan didominasi cuaca cerah berawan sepanjang Rabu (30/7/3035). Namun, jangan lengah. Di balik langit biru yang menenangkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang mengingatkan adanya potensi hujan ringan di sejumlah wilayah pesisir, khususnya barat dan utara Aceh.

Prakirawan cuaca BMKG, Fitriana Nur, dalam siaran Kabar Aceh pagi ini menyebutkan bahwa secara umum cuaca Aceh berada dalam kondisi stabil. Tapi, dinamika atmosfer tetap menyimpan kejutan bagi sebagian wilayah.

“Wilayah Aceh secara umum masih cukup baik, cerah berawan hampir sepanjang hari. Tapi sejumlah daerah, terutama pesisir barat dan utara, berpotensi mengalami hujan ringan,” ujar Fitriana.

BMKG mencatat, kondisi ini dipicu oleh hembusan angin dari arah barat daya dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per jam. Suhu udara di wilayah Aceh berada pada rentang 20“35 derajat Celsius, dengan kelembapan udara bervariasi antara 55 hingga 100 persen.

Di sisi lain, kondisi laut di sekitar Aceh juga mendapat perhatian khusus. BMKG memperkirakan tinggi gelombang berada dalam kategori rendah hingga sedang, yaitu antara 0,5 hingga 2,7 meter. Situasi ini patut diwaspadai oleh nelayan maupun pelaku pelayaran, khususnya yang beraktivitas di perairan terbuka.

Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah munculnya 120 titik panas yang terpantau selama 24 jam terakhir di berbagai wilayah Aceh. Jumlah ini melonjak cukup drastis dan menjadi sinyal bahaya terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Sebaran titik panas dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi. Ini patut diwaspadai. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, juga tidak membakar sampah sembarangan,” tegas Fitriana.

Peningkatan titik panas tak hanya berdampak pada potensi karhutla, tapi juga dapat memperburuk kualitas udara. Dalam kondisi cuaca kering dan angin yang kencang, api kecil bisa menjalar dengan cepat dan meluas. Karena itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan.

Di tengah cuaca yang tampak bersahabat ini, Fitriana juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kondisi tubuh, terutama yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Ia menyarankan agar publik rutin memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi Info BMKG agar dapat merespons cepat terhadap potensi perubahan cuaca mendadak.

“Info cuaca kini ada di genggaman. Cukup buka aplikasi Info BMKG, masyarakat bisa tahu prakiraan cuaca, peringatan dini, hingga kondisi iklim,” katanya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI