kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BNN & BNNP ACEH galakan Program Alternatif Development di Kota Banda Aceh

BNN & BNNP ACEH galakan Program Alternatif Development di Kota Banda Aceh

Kamis, 29 Maret 2018 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Program Alternative Development  diharapkan menghilangkan budidaya penanaman ganja di Aceh. (Foto: rri.co.id)


Dialeksis.com, Banda Aceh- Pemko Banda Aceh menyambut baik rencana usulan kegiatan Program Alternative Development yang dilucurkan Badan Narkotika Nasional  (BNN)  RI untuk dapat dilaksanakan di Kota Banda Aceh.

program Alternative Development sendiri adalah  sebuah program khusus yang diluncurkan BNN untuk mengganti tanaman penghasil narkotika dengan tanaman pertanian.

Asisten Setda Kota Banda Aceh Bachtiar SSos menyebutkan dukungan penuh keberadaan BNNK dan pelaksanaan program yang menyentuh kewirausaan.

Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan menyambut Tim BNN RI terkait kunjungan kerja Pemetaan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan/Rentan Narkoba di Prov.Aceh, Rabu 28/3 di Balaikota Banda Aceh.

"Kita sambut baik, semoga bisa terlaksana sebagai bagian pencegahan narkoba karena lebih baik mencegak daripada memberantas," ungkap Bachtiar.

Turut hadir sejumlah kepala SKPD, perwakilan BNNP dan BNNK Banda Aceh.

Sebelumnya Tim BNN RI dan BNNP Aceh mengunjungi kantor sementara BNN Kota Banda Aceh di Gampong Beurawe, Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H melalui Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra menyebutkan kesiapan Kota Banda Aceh untuk melakukan program Alternatif Development BNN di beberapa gampong di Kota Banda Aceh.

"Peningkatan skill warga dan membuka peluang usaha kecil adalah salah satu upaya menekan penyalahgunaan narkoba," kata Hasnanda.

Kasi Monitoring dan Evaluasi Subdit Masyarakat Perkotaan BNN RI Titik Tri Mulyani menyambut baik berbagai kemajuan Kota Banda Aceh dan mendukung penuh kegiatan alternative development BNN di Kota Banda Aceh dengan menyentuh usaha mikro kerajinan masyarakat.

"Misal usaha blangong tanoh di kecamatan Baiturrahman dapat kita usulkan sebagai alternative development BNN," ungkap Titik Tri Mulyani dari BNN RI.

BNN Kota Banda Aceh pasca pelantikan 8 maret silam terus memperkuat konsolidasi internal dan membuka hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Banda Aceh. Diharapkan kehadiran BNN di Kota Banda Aceh dapat menjadi bagian pencegahan yang efektif, pemberdayaan yang produktif, rehabilitasi yang kreatif dan pemberantasan yang pro-aktif. (rs)


Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda