BPHM Finalisasikan Dokumen Rencana Strategis Unsyiah 2020-2024
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) melakukan finalisasi dokumen Rencana Strategis (Renstra) Universitas Syiah Kuala untuk priode 2020 – 2024, yang dilaksanakan mulai tanggal 10 – 11 September 2019 di The Pade Hotel, Aceh Besar (Rabu, 10/9/2019).
Kepala BPHM Unsyiah Abdur Rochim, S. Sos.,M.Pd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini melibatkan para Tim Penyusun Renstra Unsyiah baik dari tingkat universitas maupun fakultas, serta Kepala Biro Umum dan Keuangan.
Melalui kegiatan ini, BPHM Unsyiah menargetkan Tim Renstra bisa menyelesaikan draf difinitif Renstra Unsyiah 2020 – 2024. Mengingat Dirjen Kemerintsekdikti telah mengultimatum kepada semua perguruan tinggi di Indonesia, untuk men-submit Renstranya sebelum tanggal 20 September 2019.
"Jadi Tim Renstra Unsyiah harus bekerja keras dan optimal. Kita Targetkan paling tidak bisa menyelesaikan draf Renstra ini terlebih dahulu, sebelum nantinya akan direvisi oleh Tim inti Renstra," ucap Abdur Rochim.
Ketua Tim Renstra Unsyiah Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng mengatakan, finalisasi draf Renstra ini sangat penting bagi Unsyiah. Sebab jika Unsyiah gagal men-submit dokumen ini sebelum tanggal 20 September 2010 nanti, maka Pagu Unsyiah kedepannya tidak bisa diterima.
"Untuk itulah, kita harapkan Tim Renstra Unsyiah bisa menyusun dokumen ini secara matang dan sesuai dengan target yang diharapkan," ucap Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Unsyiah ini.
Suhendrayatna juga menjelaskan teknis kerja kegiatan ini. Di mana Tim melakukan diskusi kelompok sesuai bidangnya. Dan sore nanti, Tim Renstra diharapkan telah menyelesaikan drafnya. Selanjutnya, dokumen ini akan direvisi oleh Tim Inti Renstra.
"Tim inti ini hanya mencoba memperbaiki draf yang dirasa masih perlu ditambah atau dikurangi," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir mengatakan bahwa pencapaian Unsyiah selama ini ternyata mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Hizir mencontohkan saat kunjungannya ke Intitut Pertanian Bogor (IPB) beberapa waktu lalu. Di mana pihak IPB sangat mengapresiasi prestasi Unsyiah beberapa tahun ini.
Selain itu, Hizir mengungkapkan bahwa saat ini SDM Unsyiah telah memasuki masa golde age, sebab Unsyiah memiliki ratusan Phd. Semua potensi ini tentu saja harus dioptimalkan dalam Rensta Unsyiah, sehingga kampus ini bisa segera meraih predikat unggul dan mewujudkan visi misinya.
"Tentu saja hal ini menjadi tantangan bagi kita, bahwa Unsyiah harus menjadi trendsetter bagi perguruan tinggi Indonesia," ucap Hizir. (pd/rel)