Minggu, 11 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / BPMA dan Medco E&P Malaka Bahas Reaktivasi Sumur Idle dan Zona BB Sand

BPMA dan Medco E&P Malaka Bahas Reaktivasi Sumur Idle dan Zona BB Sand

Sabtu, 10 Mei 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Medco E&P Malaka menggelar pertemuan teknis membahas rencana pemanfaatan sumur-sumur idle di Wilayah Kerja Blok A melalui program kerja ulang. [Foto: Humas BPMA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Medco E&P Malaka menggelar pertemuan teknis membahas rencana pemanfaatan sumur-sumur idle di Wilayah Kerja Blok A melalui program kerja ulang (work over). Fokus utama pertemuan ini adalah pembukaan potensi baru dari formasi geologi Bandar Baru (BB) Sand, yang selama ini belum tersentuh produksi.

“Kami melihat adanya potensi di zona BB Sand, yang selama ini belum dikembangkan,” ujar Teuku Rizky, perwakilan BPMA dari Bidang Manajemen Reservoir, Produksi dan Pemboran, dalam keterangan resmi yang dilansir pada Sabtu (10/5/2025).

Formasi BB Sand menjadi perhatian karena menyimpan cadangan hidrokarbon yang belum dimanfaatkan sejak awal ditemukannya Lapangan Blok A. Melalui reaktivasi sumur idle yang berada dalam jangkauan formasi ini, diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi migas dari wilayah Aceh.

BPMA dan Medco juga mempertimbangkan penggunaan konfigurasi dual string untuk memaksimalkan fungsi sumur.

“Sumur WIW yang sebelumnya untuk injeksi air, kini bisa difungsikan ganda, sebagai sumur produksi sekaligus injeksi. Ini efisien dan menguntungkan dari sisi keekonomian,” tambah Teuku Rizky.

Pertemuan turut dihadiri oleh personel teknis BPMA lainnya, termasuk Briantoe Wardhana dari Bidang Geologi Produksi. Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis data geosains dan teknik produksi terintegrasi dalam menilai kelayakan program kerja ulang.

“Data menjadi kunci. Dengan integrasi antara geologi dan rekayasa produksi, kita bisa lebih yakin dalam menilai potensi keberhasilan sumur-sumur ini,” ujar Briantoe.

PT Medco E&P Malaka menyambut positif sinergi ini dan menyatakan komitmennya untuk terus mencari peluang peningkatan produksi dari lapangan eksisting.

BPMA menegaskan dukungannya terhadap langkah Medco, dengan menekankan pentingnya efisiensi, keselamatan kerja, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Inisiatif ini mencerminkan kolaborasi aktif antara regulator dan operator dalam mengelola sumber daya migas secara optimal, demi mendukung ketahanan energi nasional dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Aceh. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
diskes
hardiknas