BRA Serahkan 2800 Hektar Lahan untuk Kombatan GAM, Tapol/Napol dan Korban Konflik
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Kepala BRA, Azhari Cage serahkan 2800 Hektar Lahan untuk Kombatan GAM, Tapol/Napol dan Korban Konflik di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Senin (15/8/2022). [Foto: Dialeksis/Auliana Rizky]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Azhari Cage sampaikan progress dan perkembangan BRA selama tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan pada Peringatan Hari Damai Aceh ke-17 bertajuk "Optimalisasi Butir-Butir MoU Helsinki demi Percepatan Pembangunan Aceh" Senin (15/8/2022) di Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
Ia mengatakan, perayaan MoU Helsinki kali ini banyak mengundang tamu-tamu dari luar Aceh. Kita fokus mempercepat penyediaan lahan untuk kombatan.
Alhamdulillah katanya, beberapa tahun sudah berhasil dilakukan sertifikasi 1400 hektar tapi semenjak dipercaya oleh pemerintah Aceh, mereka terus bekerja mengenjot kerja lapangan untuk menjumpai tokoh penting yang berkaitan, akhirnya ada lahan di kab/kota.
Sehingga lahirlah sertifikat yang akan diberikan hari ini untuk 2800 hektar namun katanya target tahun ini 4000.
"Ini sedang berproses Aceh Utara dan Aceh Jaya yang sudah masuk ke tahap modifikasi namun tidak dapat diberikan pada hari ini," ucapnya.
Adapun perkembangan lainnya pada tahun 2022 ini adalah BRA akan menyalurkan bantuan sosial dan ekonomi yaitu lembu akan disalurkan sebanyak 961 ekor, kambing 107 ekor, becak 233 unit, budidaya bibit udang 29 kelompok, budidaya bibit ikan 56 kelompok, budidaya bibit ikan kerapu 14 kelompok, alat bengkel 76 set, pembangunan gudang pupuk satu tempat, pembangunan gudang marmar berserta peralatan.
Ia juga membacakan anggaran selama kurun waktu dari tahun 2017-2022 yang tersedia untuk BRA adalah, 2017 alokasi anggaran 67 miliar, 2018 17 miliar, 2019 63 miliar, 2020 19 miliar, 2021 43 miliar, dan pada tahun 2022 141 miliar.
Ia juga menyampaikan, jika anggaran reguler BRA hanya cukup untuk operasiona kantor, gaji, dan agenda-agenda wajib lainnya sedangkan yang lain masuk dari pokir DPR Aceh. Sedangkan pokir tersebut sudah ada penerimanya yang ditentukan oleh DPRA masing-masing.
Maka dari itu, katanya ia beserta jajaran kualahan dalam mengatur 28 ribu proposal yang masuk ke BRA.
"Kami kualahan dalam mengatur proposal tersebut karena keterbatasan anggaran dari dana reguler," jelasnya lagi.
Pada peringatan Hari Damai Aceh juga telah diberikan santunan anak yatim sebanyak 300 orang yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Secara simbolis akan diserahkan bantuan pada santuan anak yatim sebanyak 17 orang penerima dan sertifikat tanah pada 6 kelompok baik dari kombatan GAM, Tapol Napol, dan korban konflik. (AR)
- 17 Tahun Damai Aceh, KontraS Tegaskan Pemerintah Harus Buat Pengakuan Akui Korban Konflik
- Peringatan Hari Damai Aceh ke-17 Dilaksanakan di Taman Ratu Safiatuddin
- Merenungi Sejenak 17 tahun Perdamaian Aceh dan arti MOU Helsinki di Tengah Himpitan Kemiskinan
- Kapolda Aceh: Pupuk Perdamaian dengan Kesejahteraan