kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Buang Sampah Sembarangan, Plang Tanda Minta Dicabut Nyawa Bertebaran di Pijay

Buang Sampah Sembarangan, Plang Tanda Minta Dicabut Nyawa Bertebaran di Pijay

Rabu, 27 Januari 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

[Dok. Jamal Pangwa/SINDOnews]

DIALEKSIS.COM | Meureudu - Kabupaten Pidie Jaya, Aceh , kembali digegerkan dengan banyaknya bertebaran plang larangan buang sampah sembarangan dengan kalimat kesal kepada oknum yang buang sampah sembarangan di pinggir jalan.

Di duga karena kesal alias tak tahan lagi dengan bau tak sedap yang menyengat setiap hari, ada orang sengaja memasangkan papan plang dengan kalimat yang membuat orang tercenang. "Ya Allah Cabutlah Nyawa orang yang membuang sampah di sepanjang jalan ini.. Amin".

Papan plang itu dipasang di sejumlah kawasan di pinggir jalan Nasional atau tepatnya sekitar 50 meter arah timur sebelum Jembatan Krueng Beuracan, Kecamatan Meureudu.

Warga setempat mengaku tidak tahu siapa yang memasang plang tersebut. Tiba-tiba saja mereka melihat papan itu sudah bermunculan. Penelusuran di sejumlah lokasi disertai konfirmasi dengan beberapa warga sekitar menyebutkan, papan plang terebut hanya baru muncul dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya yang ada di sana hanya terpasang triplek kecil bertuliskan imbauan warga tidak membuang sampah di lokasi tersebut. Papan dengan bunyi yang sama juga ditancap di Gampong Meue lintas jalan Provinsi Meureudu-Trienggadeng.

Sementara itu, kadis Lingkungan Hidup (LH) Pidie Jaya, Rusli MPd membenarkan adanya papan plang bertuliskan kalimat seperti itu.

Menurut Rusli, bunyi kalimat seperti itu tidak apa-apa. Sebagai bentuk protes atas ulah warga yang tidak menjaga kebersihan lingkungan. Dinas yang dipimpinnya pun sudah menempatkan sejumlah tong sampah atau kontainer.

"Tapi masih ada sebagian masyarakat yang tetap saja membuang sampah sembarangan. Saya rasa itu (plang) tidak masalah. Biarkan saja sebagai lelucon," katanya, Selasa (26/1/2021).

Terpisah, Pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Gampong Dayah Kecamatan Meurahdua yang dihubungi menyebutkan, bahwa kalimat seperti itu tidak dibenarkan. "Yang boleh ditulis, misalnya dengan kalimat, Ya Allah, neubi bek di beoh broh bak jalan nyan (Janganlah sampah dibuang di jalan itu)," jelasnya. (SINDOnews)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda