kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bukti Sukses Gerakan Bereh: Panen Perdana Bawang Merah Tajuk

Bukti Sukses Gerakan Bereh: Panen Perdana Bawang Merah Tajuk

Selasa, 14 Januari 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Biro Humas Setda Aceh, M. Iswanto dan Kadistanbun Aceh, A. Hanan, panen perdana bawang merah Varietes tajuk di halaman belakang Distanbun Aceh, Selasa (14/1/2020). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh sukses mengaplikasikan Gerakan Bereh. Hal tersebut ditandai dengan membaiknya tampilan dan pelayanan di dinas tersebut. Bahkan hari ini, Selasa (14/1/2020), Distanbun sukses melakukan panen perdana bawang merah (Alium Ceva) varietas Tajuk di halaman belakang dinas tersebut.

Kadistanbun Aceh A Hanan menjelaskan, pelaksanaan Toga atau tanaman obat keluarga dan pemanfaatan pekarangan untuk ditanami sayuran adalah sub bagian dari Gerakan Bereh yang dicetuskan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

"Alhamdulillah, Gerakan Bereh sukses kita laksanakan di Distanbun. Berbagai jenis sayuran dan Tanaman Obat Keluarga atau Toga sukses kita laksanakan. Toga ini juga sangat selaras dengan program Kementerian Pertanian yang kita laksanakan di setiap unit kerja kantor Distanbun termasuk yang di unit II," ujar A Hanan.

A Hanan menambahkan, saat ini tim Distanbun sedang melakukan pendataan, untuk kemudian melengkapi setiap tanaman obat yang ada dengan narasi atau keterangan, terkait manfaat dari masing-masing tanaman tersebut, agar masyarakat luas dapat mengetahui manfaat dan kegunaannya.

"Tanaman sayuran terutama bawang Varietas Tajuk yang kita panen hari ini merupakan salah satu strategi kita mengkampanyekan kepada masyarakat luas agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk diisi dengan tanaman obat dan sayuran. Sehingga kebutuhan harian dapat dipenuhi dari hasil pekarangan sendiri," kata Hanan.

Panen perdana bawang merah Varietas Tajuk yang dilakukan di halaman belakang Distanbun turut dihadiri oleh Kadis Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh.

Sementara itu, Yuni Saputri selaku Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran hasil Tanaman Hortikultura Distanun Aceh menjelaskan, bawang merah varietas Tajuk yang dipanen hari ini ditanam di areal percontohan seluas 500 meter persegi.

"Luas lahannya 500 meter persegi. Tak hanya bawang merah, berbagai varietas sayuran dan buah-buahan khas Aceh dan dari daerah dan negara lain juga kita kembangkan di sini," kata Yuni.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, panen perdana bawang merah (Alium Ceva) varietas Tajuk ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan penerapan Program Bereh di SKPA.

"Tanaman Obat Keluarga atau yang biasa disingkat Toga telah berhasil dikembangkan dan dikampanyekan oleh Distanbun. Ini merupakan suatu langkah yang sangat baik karena merupakan bagian dari Gerakan Bereh. Insya Allah dapat kita contoh di seluruh SKPA karena di Setda Aceh TOGA ini juga sudah diaplikasikan," kata Iswanto.

Mantan Kepala Sekretariat Baiitul Mal Aceh ini berharap Gerakan Bereh dapat juga diaplikasikan oleh lembaga dan instansi lain yang berkegiatan di Aceh.

Untuk diketahui bersama, dalam rangka memperkuat pelaksanaan Gerakan Bersih Rapi Estetis dan Hijau atau yang biasa disingkat Gerakan Bereh, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah menerbitkan Peraturan Gubernur nomor 87 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau di lingkungan pemerintah Aceh.

Iswanto menegaskan, Pergub Bereh yang ditandatangani oleh Plt Gubernur Aceh pada tanggal 15 November 2019 itu, semakin menegaskan pentingnya penerapan Gerakan Bereh di Lingkup Pemerintah Aceh.

"Tujuan dari diterbitkannya Pergub Bereh adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, sehingga dapat meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Kami di SKPA tentu sangat mendukung langkah ini sebagai sebuah upaya memaksimalkan kinerja aparatur di semua lini, agar masyarakat terlayani dengan baik," ujar mantan Kabag Humas Pemkab Aceh Besar itu.

Gerakan Bereh awalnya dikenal dengan nama BRI Hijau yang merupakan akronim dari Bersih, Rapi, Indah dan Hijau. Plt Gubernur Aceh kemudian merubah BRI Hijau menjadi Bereh agar gerakan ini memiliki nuansa ke-Aceh-an.

Iswanto menambahkan, Gerakan Bereh pertama kali dicetuskan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh pada Oktober tahun 2019 lalu untuk dilaksanakan di seluruh SKPA. Melihat sukses penerapan Bereh di SKPA, Plt Gubernur Aceh kemudian menginstruksikan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, untuk menularkan Gerakan Bereh ke seluruh Aceh.

Hal pertama yang dilakukan oleh Sekda adalah mengkampanyekan Gerakan Bereh, saat membagikan SK Pengangkatan dan SK Pensiun ASN. Dalam perjalanannya keliling Aceh menyerahkan langsung SK kepada 2.690 ASN tersebut, Taqwallah selalu mengkampanyekan pentingnya pelaksanaan gerakan Bereh bagi perbaikan kerja-kerja pelayanan para ASN.

Hingga saat ini, Gerakan Bereh masih terus digaungkan. Kampanye dan evaluasi juga masih terus berjalan. Perlahan dan bertahap, masyarakat telah merasakan imbas positif dari penerapan Gerakan Bereh. Sebagai fungsi kontrol, Pemerintah Aceh juga tidak menutup diri atas kritik dan saran masyarakat terhadap penerapan gerakan ini demi menghadirkan pelayanan prima bagi masyarakat. (h)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda