Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM merespon kegelisahan publik soal kepemilikan dan pengelolaan Blang Padang yang kini diklaim negara sebagai lahan milik Kodam Iskandar Muda.
Ia menegaskan bahwa perjuangan untuk mempertahankan hak masyarakat Aceh atas aset sejarah itu harus ditempuh dengan cara-cara yang santun, beradab, dan mengutamakan persatuan rakyat Aceh.
“Wate lon peugah uroe nyan, bek syeh syoh na yang protes. Maksud saya, jangan kita saling menyalahkan seperti musuh,” ujar Bupati Tarmizi dalam keterangan unggahan media sosial Facebook @tarmiziatjeh dilansir media dialeksis.com, Jumat (4/7/2025).
Menurut Tarmizi, sikap saling menyalahkan hanya akan memecah belah masyarakat Aceh, padahal yang paling dibutuhkan saat ini adalah persatuan dan kekompakan.
Ia meyakini Aceh akan memiliki posisi tawar yang lebih kuat bila mampu bersatu dalam satu suara dan langkah.
“Yang perlu kita Aceh beukompak, bersatu karena itu kekuatan yang bisa menjadi bargaining kita. Cara berjuang ya dengan cara masing-masing, tetapi elegan,” tegasnya.
Lebih jauh, Bupati Aceh Barat juga mengingatkan agar masyarakat tidak menempuh cara-cara provokatif yang dapat memicu kemarahan pihak lain.
Sebab, pendekatan yang menyinggung atau melukai perasaan kelompok tertentu hanya akan menciptakan konflik baru yang merugikan perjuangan rakyat sendiri.
“Blang Padang itu insya Allah akan kembali kepada rakyat Aceh, tetapi jangan dengan cara yang kasar, yang menyinggung pihak-pihak tertentu sehingga muncul amarah,” kata Tarmizi.
Ia pun berpesan agar seluruh elemen masyarakat tetap mendoakan para pemimpin, baik di Aceh maupun di tingkat nasional, supaya mampu menjalankan amanah dengan baik dan tidak tergelincir oleh kepentingan sesaat.
“Doakan pemimpin kita beuamanah, beusukses memimpin,” ujar Bupati Tarmizi.
Tarmizi mencontohkan bagaimana Presiden RI kerap diframing secara negatif oleh pihak asing yang merasa bisnisnya terganggu ketika upaya pemberantasan mafia mulai dijalankan secara serius.
Ia menilai rakyat harus tetap mendukung para pemimpin yang berkomitmen memberantas ketidakadilan, demi kepentingan bangsa.
“Menyo na dipeukaru (jikalau diganggu), seperti Pak Presiden diframing di media oleh pihak asing yang merasa terganggu bisnisnya karena dibongkar mafia oleh Presiden, maka harus tabela (kita bela) Presiden yang sedang bekerja serius demi negara,” pungkasnya.[nh]
Sebelumnya
