kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BWS 1 Aceh Sampaikan Penyebab Bendungan Rukoh Pidie Belum Rampung

BWS 1 Aceh Sampaikan Penyebab Bendungan Rukoh Pidie Belum Rampung

Selasa, 26 September 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) Banda Aceh, Selasa (26/9/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pembangunan Bendungan Keureuto dan Rukoh hingga kini belum selesai. Tentunya ada beberapa penyebab yang menjadi kendala pembangunan kedua bendungan ini.

Kepala Seksi Balai Wilayah Sumatera (BWS) I, Junaidi mengatakan bahwa pembangunan Bendungan Rukoh masih terkendala di pembebasan lahan.

Dalam hal ini, terkait dengan izin lahan, sebanyak 577 hektar sudah berhasil dibebaskan, sementara 206 hektar masih dalam proses pembebasan. Hal ini merupakan bagian penting dari lancarnya proyek pembangunan Waduk Rukoh.

"Untuk pembangunan waduk Rukoh masih terkendala di pembebasan lahan," kata Junaidi dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) yang dihadiri oleh wartawan dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (26/9/2023).

Junaidi mengatakan bahwa waduk Rukoh berfungsi sebagai sumber air irigasi yang mengaliri lahan sawah seluas 11.950 hektar. Hal ini akan meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut.

Selain itu, Waduk Rukoh juga menyediakan pasokan air baku sebesar 0.90 meter kubik per detik. Ini sangat penting untuk menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat dan industri di sekitar waduk.

Selain irigasi dan pasokan air baku, waduk ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1,22 megawatt (MW), yang dapat digunakan untuk memasok energi listrik ke wilayah sekitar.

Pada bulan September 2023, progres pembangunan fisik telah mencapai 57%, sedangkan realisasi keuangan mencapai 51%. Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut berjalan dengan baik, meskipun masih ada pekerjaan yang perlu diselesaikan.

"Seluruh proyek ini didanai menggunakan dana APBN murni, mulai dari tahun 2018 hingga 2023," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda