Cegah Bullying, Pj Walikota Imran: Kekerasan dan Intimidasi Tidak Dapat Ditolerir
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Maraknya aksi perundungan atau bullying di kalangan pelajar sempat viral di media sosial. Menanggapi isu tersebut Pj Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran M.Si, MA.Cd, melakukan sosialisasi anti bullying ke sekolah dan dayah yang ada di Kota Lhokseumawe.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kekerasan terhadap anak.
"Hari ini kegiatan sosialisasi kami lakukan di Dayah Modern Arun Yapena (Damora) Lhokseumawe. Dihadiri oleh 750 santri dan santriwati dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tsanawiyah hingga aliyah. Dalam sesi berbagi pengalaman, menegaskan pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan," kata Imran kepada wartawan Selasa (10/10/2023).
Lanjut Imran, yang perlu digarisbawahi perlunya sekolah berinvestasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Dia menegaskan, tidak boleh ada yang mencederai, menyakiti, melakukan kekerasan, atau membuli orang lain. Kekerasan dan intimidasi tidak dapat ditolerir di Kota Lhokseumawe.
"Dalam konteks pentingnya pendidikan, saya ingin menekankan agar sekolah dapat meningkatkan pengetahuan dan prestasi peserta didik. Pendidikan adalah fondasi kemajuan suatu bangsa, dan sekolah adalah tempat di mana generasi masa depan kita dibentuk," kata Imran.
Selain memberikan pesan anti-bullying, Pj Wali Kota Imran juga mendorong santriwati yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an yang luar biasa untuk membacakan Surah Ar-Rahman. Surah ini mengajarkan tentang pentingnya bersyukur dan berbuat kebaikan kepada sesama manusia.
"Terima kasih telah membacakan Surah Ar-Rahman dengan penuh keindahan dan makna. Surah ini mengingatkan kita tentang pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan dan berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Kebaikan dan rasa syukur adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan," ujarnya.
Pada akhir acara, Imran memberi pesan kepada peserta sosialisasi agar memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh sekolah melalui berbagai fasilitas dan sarana yang ada.
"Jadilah aktif dalam proses belajar, ajukan pertanyaan, dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Ingatlah bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah. Jalin hubungan dengan teman-teman karena pada akhirnya, yang kita butuhkan hanyalah teman dan jaringan," pungkasnya.
Selain sosialisasi, para korban bullying di sekolah ini juga mendapatkan dukungan melalui konseling yang dilakukan oleh tenaga psikolog yang ahli di bidangnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan bantuan psikologis dan emosional kepada mereka yang pernah mengalami intimidasi.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung akan terus ditingkatkan, serta para korban bullying dapat mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.