kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Cuaca Buruk, Lion Air Gagal Mendarat di Bandara SIM

Cuaca Buruk, Lion Air Gagal Mendarat di Bandara SIM

Rabu, 03 Mei 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 306 gagal dalam proses pendaratan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.

Sebelumnya, pesawat tersebut sempat berputar beberapa kali di udara Tanah Rencong sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Bandara SIM pada pukul 13.30 WIB dan seharusnya tiba di sana pada pukul 14.20 WIB. 

Namun ketika tiba di Bandara SIM, pesawat gagal mendarat. Pesawat sempat berputar beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Bandara Kualanamu.

"Infonya karena cuaca tidak bagus. Tadi sudah sempat mau mendarat namun karena pesawat goyang akhirnya terbang lagi," kata seorang penumpang, M Gade.

Menurutnya, pesawat agak lama berputar di atas Bandara SIM. Setelah tiba di Bandara Kualanamu, penumpang tetap berada di dalam pesawat sembari menunggu terbang kembali.

"Tadi cuaca di bandara SIM saya lihat gak ada hujan, tapi angin," jelas Gade.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi SIM Banda Aceh, Zakaria, mengatakan, cuaca di bandara saat itu tergolong bagus. Namun ada dari belakang dengan kecepatan 9-10 knot.

"Pesawat Garuda dan Batik Air tadi landing dengan mulus," kata Zakaria.

Sementara itu Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, di Banda Aceh mengatakan, Boeing 737-900ER registrasi PK-LGJ yang membawa tujuh kru dan 202 penumpang itu awalnya berangkat pada pukul 12.30 WIB, dan dijadwalkan tiba di Aceh pukul 14.20 WIB. 

Namun, pesawat harus kembali ke bandara udara asal dikarenakan kondisi angin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda yang kurang baik.

"Kondisi tersebut berupa tingginya kecepatan angin yang bergerak searah dengan arah pendaratan pesawat, dan itu tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan karena dapat mengganggu kestabilan pesawat saat hendak mendarat," ujarnya.

Danang menjelaskan, Pilot sangat mematuhi batasan kecepatan angin yang diizinkan dalam penerbangan untuk memastikan keselamatan dan stabilitas pesawat selama penerbangan dan pendaratan.

Karena itu, pilot mempertimbangkan banyak faktor sebelum mengambil keputusan untuk kembali ke bandar udara asal, termasuk kondisi aktual cuaca dan perkiraan cuaca di sepanjang rute penerbangan, kemampuan pesawat dan faktor-faktor lain yang mendukung operasional penerbangan berjalan normal.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda