kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dampak Bau Busuk PT Medco E&P Malaka, Warga Rasakan Mual Dan Sesak Napas

Dampak Bau Busuk PT Medco E&P Malaka, Warga Rasakan Mual Dan Sesak Napas

Rabu, 24 Mei 2023 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Erni, warga Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur memperlihatkan hasil Rontgen anaknya yang sakit sesak nafas. Hasil ini diambil sebulan yang lalu di rumah sakit daerah Zubir Mahmud kabupaten Aceh Timur.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pencemaran lingkungan akibat beroperasinya PT Medco E&P Malaka berdampak pada kesehatan masyarakat dan kenyamanan warga yang tinggal di lingkar perusahaan.

Dampak dari bau busuk tersebut, banyak warga yang merasa mual, muntah, pusing saat mencium bau tersebut. Bahkan ada yang terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas dan ada juga yang dirujuk ke rumah sakit umum untuk perawatan lebih lanjut.

Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Perempuan Peduli Lingkungan (KoPPEDULI), Nurdianti dalam konferensi pers kepada awak media, di Sekretariat AJI Banda Aceh, Rabu (24/5/2023).

Nurdianti menambahkan, kasus pencemaran ini sudah berlangsung lama dikeluhkan warga yang tinggal di lingkar tambang tersebut, bahkan pada tanggal 9 April 2021, ada 250 jiwa warga Gampong Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam terpaksa mengungsi ke kantor Camat karena bau busuk yang dirasakan.

Sebelumnya pada tanggal 2 Januari 2023 lalu, seorang balita berusia 2 tahun asal Gampong Alue Patong, dilarikan ke Puskesmas Alue le Merah dan seorang dewasa mengalami sesak, mual-mual, muntah dan pusing.

"Hingga sekarang korban masih terus terjadi dialami oleh warga yang tinggal di lingkar tambang," ujarnya.

Nurdianti mengatakan pencemaran lingkungan akibat beroperasinya PT Medco juga sudah mulai berdampak terhadap perekonomian warga. 

Akibat bau tak sedap menyebabkan warga tidak bisanberkebun, karena tidak tahan menghirup udara yang bau menyengat.

"Korbannya kebanyakan dari perempuan, anak-anak serta lansia yang berusia di atas 80 tahun," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda