kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dekranasda Aceh Harapkan Pelatihan Mampu Memunculkan Inovasi Baru dan Dongkrak Ekonomi Pengrajin

Dekranasda Aceh Harapkan Pelatihan Mampu Memunculkan Inovasi Baru dan Dongkrak Ekonomi Pengrajin

Selasa, 21 Juni 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Dekranasda Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT, memberikan sambutan dan arahan saat membuka Pelatihan Kapasitas Kelompok Usaha bagi Pengrajin Tas Bordir Aceh di Aula Gedung Dekranasda Banda Aceh, Selasa (21/6/2022). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Dyah Erti Idawati, membuka pelatihan peningkatan kapasitas kelompok usaha bagi pengrajin tas bordir Aceh, di Aula Dekranasda Kota Banda Aceh, Selasa (21/6/2022).

Acara yang mengusung tema “Peningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Perajin Melalui Pengembangan Kreativitas dan Inovasi Produk Tas Bordir Aceh yang Berkualitas dan Memiliki Daya Saing Tinggi,” itu merupakan kegiatan kolaborasi Dekranasda Kota Banda Aceh bersama dengan Bank Aceh Syariah.

Pelatihan menjahit tersebut menghadirkan peserta yang merupakan pengrajin tas bordir Aceh.

Dalam sambutannya Dyah menyampaikan apresiasi kepada Dekranasda Kota Banda Aceh, karena sudah memberikan pelatihan yang menjadi langkah awal untuk mendukung pengembangan bagi Industri kerajinan.

Ia berharap pelatihan ini akan memberikan daya ungkit bagi pengembangan kreasi kerajinan dan menambah pengetahuan materi terkait teknik menjahit bordir yang baik, guna meningkatkan pendapatan para pengrajin. 

“Dengan mengikuti pelatihan ini, semoga para pengrajin bordir dapat menambah kreativitas dan menjadi tambahan pendapatan,” ungkapnya.

Dyah menuturkan, materi teknik menjahit bordir yang diberikan dalam pelatihan ini, diberikan dengan maksud untuk menunjang para penjahit atau pengrajin serta menambah bekal pengetahuan dan ketrampilan mereka sehingga kerajinan Aceh lebih produktif, punya daya saing dan berkualitas tinggi.

Menurutnya, dari pantauan selama ini, kualitas kerajinan khas Aceh dinilai masih belum cukup mampu bersaing di pasar nasional, dikarenakan tampilan dan sistem pewarnaan masih monoton dan kurang menarik serta belum diadaptasikan pada gaya terkini.

Oleh karena itu, Dyah berharap dengan peran kolaborasi pelatihan ini, akan memunculkan pengrajin kreatif dengan inovasi baru, untuk mendongkrak perekonomian pengrajin yang berbasis pada pengembangan warisan budaya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Kepala Pendukung Operasional (KPO) Bank Aceh Syariah (BAS) Fadly Ilyas, mengatakan, pelatihan ini menyasar para pengrajin tas bordir khas Aceh, dengan tujuan utama yaitu peningkatan kapasitas pengrajin, yang secara langsung juga untuk meningkatkan kualitas produk para pengrajin.

Dengan capaian yang dituju untuk melahirkan produk-produk dengan inovasi dan kreativitas tinggi, serta dibarengi dengan kualitas produk tas bordir yang mampu bersaing di pasar nasional. 

“Dengan pelatihan ini akan memberikan dampak lebih baik lagi dari sebelumnya bagi pengrajin, serta sebagaimana yang di inginkan Ketua Dekranasda Aceh, bahwa terkait finishing atau kerapian produk yang masih minim, bisa diperbaiki lebih baik melalui pelatihan yang diberikan oleh para ahlinya,” pungkasnya.

Tampak hadir Ketua TP PKK Kota Banda Aceh, Tim Dekranasda Aceh dan jajaran Bank Aceh Syariah. [HA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda