kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dekranasda Aceh Motivasi Perajin Bordir Bireuen

Dekranasda Aceh Motivasi Perajin Bordir Bireuen

Sabtu, 03 Agustus 2019 21:31 WIB

Font: Ukuran: - +

Dekranasda Aceh saat meninjau aktivitas perajin bordir di Desa Juli Cot Mesjid, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Sabtu (3/8/2019). [FOTO: IST]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Tim Dekranas Provinsi Aceh yang dipimpin langsung isteri Plt Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati selaku Wakil Ketua Dekranasda Aceh meninjau aktivitas perajin bordir di Desa Juli Cot Mesjid, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Sabtu (3/8/2019). 

Dyah Erti Idawati kepada Dialeksis.com mengatakan kunjungan tersebut tujuannya untuk pembinaan dan penilaian kerajinan desa sekaligus penyerahan bantuan peralatan, agar ke depan produk bordir semakin berkembang dan berkelanjutan.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa bordir merupakan produk kerajinan yang telah lama menjadi unggulan masyarakat di Aceh, kerajinan bordir telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk seperti tas, baju, perlengkapan rumah tangga, dan lain sebagainya," katanya.

Menurut dia, kerajinan bordir Aceh sangat spesifik dan mempunyai ciri khas yang dikenal dengan bordir karawang. Desain yang ditawarkan sangat bervariasi dan ini menyeluruh dari Aceh.

"Dari tiap daerah ke daerah itu motifnya berbeda-beda dan nantinya akan dipatenkan dari kabupaten ke kabupaten," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Dyah Erti Idawati yang datang bersama pengurus Dekranasda Aceh juga menyerahkan bantuan peralatan bordir yang diterima oleh perwakilan kelompok perajin bordir. 

Sebelumnya, Bupati Bireuen diwakili Plh Sekdakab Bireuen Ibrahim Ahmad dalam sambutannya menjelaskan produk kerajinan telah berperan nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengingat potensinya yang sangat besar.

"Maka kerajinan di Kabupaten Bireuen perlu pembinaan yang berkelanjutan, sehingga akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Ibrahim.

Untuk diketahui, Dekranasda Aceh saat ini gencar membina para perajin di Aceh. Apalagi Aceh sudah ditetapkan sebagai ikon festival produk kerajinan terbesar, International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2020.  

Surat Keputusan (SK) penunjukan Pemerintah Aceh sebagai ikon Inacraft 2020 diterima Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati dalam Musyawarah Nasional VIII Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraf Indonesia (ASEPHI) di Jakarta, 31 Juli 2019 lalu.

Inacraft 2020 berlangsung pada 14-19 April 2020, merupakan ajang yang ke-22. Terpilihnya Aceh sebagai ikon Inacraft 2020 dapat mempromosikan Aceh secara maksimal dan diharapkan dapat menarik masyarakat wisatawan baik dari Indonesia maupun mancanegara untuk datang ke Aceh. (faj)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda