kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Demi Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pengamat: Akses Jalan Gayo Lues-Aceh Tamiang Harus Dibuka

Demi Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pengamat: Akses Jalan Gayo Lues-Aceh Tamiang Harus Dibuka

Minggu, 14 Mei 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Pengamat Ekonomi Rustam Effendi. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Saat ini banyak pihak mendukung untuk dilanjutkan pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Lesten, Gayo Lues dan Pulau Tiga, Aceh Tamiang.

Apabila akses Pulau Tiga - Lesten terhubung maka keuntungan akan dirasakan oleh masyarakat dalam segala sektor pembangunan, dan berdampak langsung pada pemerataan ekonomi daerah dan masyarakat.

Pengamat Ekonomi Rustam Effendi mengatakan, terkait pembukaan akses jalan tembus tersebut perlu disikapi dengan bijak.

Dirinya sepakat untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari. Namun, juga harus memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang hidup di sekitar hutan tersebut.

"Masyarakat juga butuh akses dan terbebas dari ketrisoliran. Semakin terbuka akses dan tinggi mobilitas, akan membuat masyarakat juga bisa beraktivitas lebih aktif termasuk dalam membawa hasil produksi pertaniannya," ujarnya kepada Dialeksis.com, Minggu (14/5/2023).

Hal terpenting menurutnya ada pada Penegakan hukum (law enforcement). Jika itu sudah ditetapkan, maka kepentingan dua sisi antara alam/lingkungan dan manusia bisa saling berdampingan.

"Memang terkesan "klise", tapi saya yakin bisa kalau semua pihak terutama penegak hukum (Polri-TNI) berada di garda terdepan, bukan di pinggiran," ucapnya.

Menurutnya, Aceh termasuk daerah-daerah yang berada di wilayah tengah, butuh akses agar semua potensi yang ada khususnya di sektor pertanian, perkebunan dapat dioptimalkan produksinya.

"Semua kembali pilihan kepada kita, jaga alam lingkungan tanpa mengusiknya sedikitpun, tapi masyarakatnya berada dalam himpunan kesulitan ekonomi akibat akses mereka yang terbatas. Atau menjaga alam dengan baik, disertai dengan pemanfaantannya termasuk ketersedian akses masyarakat dalam memanfaatkannya," jelasnya.

Menurutnya, perlu sekali dibuka akses jalan tembus tersebut untuk membuka isolasi daerah. Hanya saja, perlu diperkuat bagaimana cara untuk mengawal agar tidak ada aktivitas illegal logging yang dapat merusak hutan.

"Contoh di sebagian wilayah Jerman, saya lihat jalan melintas hutan tapi semua rapi tidak ada yang angkut kayu," pungkasnya. [nor]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda