Sabtu, 14 Juni 2025
Beranda / Berita / Aceh / Diduga Alami Stunting, Tiga Bayi Aceh Utara Dirawat di RSU Cut Meutia

Diduga Alami Stunting, Tiga Bayi Aceh Utara Dirawat di RSU Cut Meutia

Kamis, 12 Juni 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Diduga Alami Stunting, Tiga Bayi Aceh Utara Dirawat di RSU Cut Meutia. Foto: Rizkita/Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Tiga bayi asal Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara akibat dugaan stunting atau kekurangan gizi kronis.

Kondisi ketiga bayi tersebut terindikasi mengalami gangguan pertumbuhan jangka panjang yang memerlukan penanganan medis secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Humas RSUCM, dr. Harry Laksamana, saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Kamis (21/6/2025).

“Ketiga pasien balita mengalami gangguan gizi kronis. Meski tim dokter mampu menanganinya, penanganan stunting tidak bisa instan. Ini memerlukan pemantauan rutin dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, hingga kader Posyandu di desa,” ujar dr. Harry.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan aktif keluarga sangat penting dalam proses pemulihan anak penderita stunting. RSUCM, kata dia, juga menyediakan layanan poli gizi serta dokter spesialis gizi klinis untuk mendampingi proses terapi nutrisi anak.

“Saya imbau agar orang tua rutin membawa anak ke poli anak dan memanfaatkan layanan gizi yang tersedia,” tambahnya.

Dalam beberapa kasus, stunting juga disertai komplikasi kesehatan lain. Salah satu dari tiga bayi tersebut, menurut dr. Harry, mengalami gangguan pada kulit dan turut ditangani oleh dokter spesialis kulit.

Dokter spesialis anak RSUCM, dr. Elli Kusmayati, Sp.A, menambahkan bahwa ketiga pasien saat ini berusia antara 12 hingga 20 bulan dan menunjukkan gejala infeksi kronis yang memerlukan perawatan khusus.

“Kami fokus pada pemenuhan kebutuhan protein serta pemantauan ketat terhadap kondisi mereka. Langkah ini penting agar tumbuh kembang anak bisa kembali ke jalur normal,” jelas dr. Elli.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila anak menunjukkan gejala pertumbuhan yang lambat.

“Deteksi dini sangat krusial. Selain itu, imunisasi dan pola makan seimbang juga menjadi fondasi penting dalam pencegahan stunting,” tutupnya.

Sementara itu, data Dinas Kesehatan Aceh Utara per Mei 2025 mencatat 1.562 anak atau sekitar 3,7 persen dari populasi mengalami stunting. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.966 anak atau sekitar 4,8 persen dari total penduduk sekitar 633 ribu jiwa.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI