kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Diduga Bermasalah, GeRAK Aceh Barat Telusuri Permasalahan Program Pamsimas di Kecamatan Lain

Diduga Bermasalah, GeRAK Aceh Barat Telusuri Permasalahan Program Pamsimas di Kecamatan Lain

Selasa, 05 Mei 2020 18:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

Koordinator GeRAK Aceh Barat Edy Syahputra. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Menyikapi beberapa permasalahan yang dinilai belum selesai pada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Aceh Barat, khususnya pengerjaan beberapa program fisik di Desa Marek Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat mengaku belum melaporkan persoalan tersebut kepada pihak terkait.

"Belum. Kita belum melaporkan kepada pihak terkait," ujar Koordinator GeRAK Aceh Barat Edy Syahputra kepada Dialeksis.com saat dihubungi melalui sambungan selular, Selasa, (5/5/2020).

Edy menambahkan berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat, pihaknya menduga permasalahan serupa banyak terjadi di daerah lain. 

"Fakta lain yang kita temukan, program ini sepertinya tersebar di desa dan kecamatan lainnya. Ini masih sebatas laporan masyarakat. Kita akan coba telusuri lebih lanjut," terang dia.

Sebelumnya, Edy mengaku telah turun ke lapangan dan bertemu dengan beberapa aparatur Desa Marek. Dalam investigasi itu, pihaknya mendapatkan keterangan bahwa dulunya pada tahun 2017 memang ada program Pamsimas di desa mereka. Program ini, kata dia, tidak hanya mencakup pembangunan sistem sanitasi (WC), namun juga membangun sarana air bersih.

"Faktanya dilapangan selain membangun septic tank tanpa didukung adanya closet, masalah lainnya adalah sarana air bersih yang telah dibangun hingga saat ink tidak bisa dipergunakan," ujarnya.

Sementara itu, Bendahara Desa Marek, Sumitro, 

saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Selasa, (5/5/2020) menjelaskan pembangunan sistem sanitasi (WC) dan sarana air bersih dilaksanakan oleh program yang berbeda. 

"Untuk sarana air bersih dilaksanakan oleh Program Pamsimas. Sementara, untuk sistem sanitasi (septic tank) kalau tidak salah saya dilaksanakan oleh Gerakan Masyarakat (Germas)," terang Sumitro.

Lebih lanjut dia menerangkan sebenarnya pembangunan sarana air bersih di Desa Marek berjalan dengan baik, namun sejak 8 bulan terakhir fasilitas itu tidak bisa dinikmati lagi oleh warga setempat. Penyebabnya, kata Sumitro, bor air bersih yang dimaksud tidak mampu menyuplai air.

"Waktu kita hidupkan, bor nya tidak mampu menaikkan air. Untuk sementara kami hanya mampu membelikan token. Namun untuk teknisnya kami tidak mengerti," jelas Sumitro.

"Kebetulan tahun kemarin ada transisi pemerintahan desa. Kami sebagai aparatur baru tidak tahu, karena pengurus lama tidak konfirmasi ke kami apa kendala Pamsimas (sarana air bersih) itu," tambah dia.

Sementara itu untuk program sanitasi (pembangunan septic tank), Sumitro menerangkan pihaknya baru saja didatangi oleh Satker Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Barat dan mendapat penjelasan bahwa untuk program sanitasi hanya dibangun septic tank, tanpa didukung oleh keberadaan closet.

"Kebetulan kita baru saja didatangi oleh Satker PU Aceh Barat, dan menyampaikan ke kami bahwa pengadaan untuk program ini hanya septic tank saja, tidak dengan closet. Kalaupun ada, tahun depan nanti closetnya. Tapi jangan berharap," sebut Sumitro mengutip ucapan petugas Satker PU Aceh Barat. (Im)





Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda