kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Digitalisasi UMKM, Lemahnya Jaringan Internet Merupakan Tanggung Jawab Pemerintah

Digitalisasi UMKM, Lemahnya Jaringan Internet Merupakan Tanggung Jawab Pemerintah

Sabtu, 27 November 2021 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr Damanhur Abbas, Lc, Ma. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Digitalisasi yang tengah digodok oleh pemerintah saat ini merupakan satu hal yang baik bagi masyarakat dan keberlangsungan negeri di zaman yang serba modern ini dan juga ditengah era 4.0. terutama diarahkan kepada UMKM yang saat ini berusaha bangkit di masa pandemi Covid-19.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Dr Damanhur Abbas, Lc, Ma mengatakan, program digitalisasi untuk UMKM merupakan hal yang sangat baik dan perlu didukung oleh pihak pemerintah agar terjadinya peningkatan produksi produk UMKM.

"Ini kita sudah membuat peta UMKM di 23 kabupaten setiap kabupaten kita pilih 4 UMKM," sebutnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (27/11/2021).

Dirinya mengatakan, peta ini sangat membantu buyer untuk mendapatkan produk lokal agar dapat dipasarkan secara nasional bahkan akan terjadi peluang kerjasama antara buyer dengan UMKM sesuai dengan kesepakatan masing-masing.

Diketahui juga pemerataan jaringan internet yang merupakan salah satu fasilitas utama dalam mendukung program Digitalisasi ini belum merata keseluruh daerah. 

Namun, kata Dr Damanhur, lemahnya jaringan internet bukan menjadi satu alasan bagi pemerintah untuk bisa memasukkan akses internet ke seluruh wilayah ke Aceh karena ini merupakan sebuah tanggung jawab moral bagi pemerintah agar akses informasi ini dapat di rasakan oleh semua warga Aceh terlebih bagi mereka pelaku UMKM.

"Pelaku bisnis dunia komunikasi yang memasuki wilayah saja harus mempunyai kontribusi nyata untuk sektor UMKM, kalau tidak maka ini ada sebuah kesempatan pada pemerintah untuk meminta kontribusi mereka terhadap pengembangan UMKM," sebutnya.

Lanjutnya, sehingga tidak ada alasan bagi pelaku UMKM tidak mempunyai jaringan yang tidak baik dalam memasarkan produk produk yang mereka hasilkan.

Dalam hal ini juga, Dr Damanhur mengatakan, ada beberapa hal juga yang harus diperbaiki oleh para pelaku UMKM diantaranya, kemasan, marketing dan labeling.

"Saat ini Kemasan sangat sulit untuk tembus ke pasar internasional dikarenakan informasi yang disampaikan pada produk tersebut tidaklah lengkap," jelasnya.

Selain kemasan, kebanyakan produk UMKM yang tidak memiliki Lebel tidak mempunyai label halal yang merupakan salah satu kendala untuk bisa dipasarkan di kawasan timur tengah.

Lebih lanjut, Dr Damanhur mengatakan, Marketing mempertemukan antara buyer dengan UMKM melalui platfom digital. "Covid-19 mengajarkan kepada kita untuk lebih cepat sadar akan pemasaran secara digital," pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda