Dihantam Corona, Bagaimana Proyek Multiyears di Aceh?
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas PUPR Aceh, Fajri. [Foto: IST/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Imbas penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak ke segala sisi. Salah satunya di sektor pembangunan infratuktur. Sebab saat ini, pemerintah pusat sedang fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Fajri mengatakan, untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa terimbas bila dipotong hingga 50 persen.
"Beberapa waktu lalu Menteri Keuangan melakukan rapat terbatas (Ratas). Sepertinya banyak kebijakan dari hasil ratas tersebut," ungkap Fajri saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (16/4/2020).
"Kalau Proyek Strategis Nasional dipotong hingga 50 persen, tentu ini akan berdampak terhadap Proyek Multiyears di Aceh," tambahnya.
Namun sejauh ini, lanjutnya, belum ada surat edaran dari Kementerian Keuangan terkait kebijakan tersebut.
"Proyek multiyears itu kan berasal dari APBA (Anggaran Pendapatan Belanja Aceh). Anggaran tersebut tidak terkendala sejauh tidak adanya pemotongan yang 50 persen di nasional itu," jelas Kadis PUPR Aceh itu.
Ia menambahkan, sejauh ini imbas yang terasa di PUPR belum ada. Waktu refocussing (pemfokusan kembali) anggaran beberapa waktu lalu, Fajri menyebutkan, tidak ada yang mengganggu atau terpotong dari Proyek Multiyears di Aceh.
"Misal kegiatan di PU itu ada 95 paket, tidak kita batalkan satu pun. Hanya kita efisienkan saja," jelasnya.
"Belum ada mekanismenya lanjutan dari Kemenkeu. Tapi sejauh kita siap-siapkan juga. Kalau pun terjadi pemotongan PSN 50 persen itu, maka Proyek Multiyears yang dirasa belum terlalu urgen, bisa kita lanjutkan tahun depan," pungkasnya.
Sebelumnya, melansir Liputan 6, pemerintah akan menunda seluruh anggaran proyek infrastruktur yang dicanangkan sementara waktu. Sebab fokus anggaran pemerintah sejauh ini adalah untuk menangani kasus corona atau Covid-19.
"Untuk infrastruktur itu yang akan dilakukan tentunya dampaknya, bukan hanya infrastruktur tapi kegiatan yang selama ini bisa berjalan normal akan mengalami slowdown (perlambatan) atau cancel atau dikurangi di 2020 ini," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, melalui video conference di Jakarta, Rabu (8/4/2020). (sm)