Dikritik Karena Sering Berada di Jakarta, Ini Tanggapan Pj Bupati Aulia Sofyan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Penjabat Bupati Bireuen Aulia Sofyan PhD. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Bireuen Aulia Sofyan PhD setelah dilantik pada Agustus 2022 lalu, sudah memasuki usia 8 bulan, sejumlah masyarakat dan Mahasiswa Bireuen ramai-ramai mengkritisi kepemimpinan Aulia Sofyan. Hal ini disebabkan karena Aulia Sofyan lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta ketimbang di Bireuen.
Melalui pernyataan tertulis yang dikirim oleh Kabag Prokopim Setdakab Bireuen Azmi SKom MM, Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan mengatakan, setelah lebaran Idul Fitri kegiatan Pj Bupati Bireuen sangat padat di luar daerah dari akhir bulan April sampai awal bulan Mei 2023, hal itu dilakukan untuk kemajuan Kabupaten Bireuen.
"Pj Bupati harus menjemput program kegiatan di Pemerintahan Pusat (Kementerian atau Lembaga). Sebagaimana kita ketahui jabatan Aulia Sofyan, Ph.D sebelum dilantik menjadi Pj Bupati Bireuen adalah Kepala Biro Organisasi dan Perencanaan Setjen DPR RI, sehingga banyak peluang untuk membawa pulang program kegiatan di Kementerian untuk Pemerintah Kabupaten Bireuen dan tidak lepas pula dukungan dari Kepala Dinas untuk menyiapkan usulan program yang dituangkan dalam bentuk proposal," kata Kabag Prokopim Setdakab Bireuen Azmi SKom MM melalui pernyataan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Selasa (2/5/2023).
Azmi mengatakan semua program itu harus jemput bola dan bila tidak kita lakukan, kita hanya memiliki anggaran yang terbatas melalui APBK.
Berapa program atau kegiatan yang saat ini kita usulkan ke Pemerintah Pusat diantaranya. Rumah Sakit type D Peusangan Raya berkenaan dengan telah resminya atau ditetapkan rumah sakit type D Peusangan Raya Bireuen.
"Kita juga sedang melobi Kemenkes agar bisa membantu anggaran bagi Rumah Sakit type D Peusangan Raya yang belum bisa operasional karena belum ada ruang operasi dan peralatan lainnya yang butuh anggaran sekitar 50 miliar lagi," paparnya.
Selanjutnya, sebut Azmi, Prodi Kedokteran Universitas Almuslim. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan Kemenko soal izin Prodi Kedokteran Universitas Almuslim sesuai arahan Pak Menko Muhajir.
"Progres prodi kedokteran, alhamdulillah mulus sejauh ini dimana sudah ada rumah sakit yang bisa kita kerjasamakan dan universitas penampung yaitu USK," tuturnya.
"Kita sangat mengharapkan bantuan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pembangunan gedung fakultas kedokteran nanti. Kita mengupayakan ada bantuan dari Pemerintah Jerman nantinya dan Pemda Bireuen akan membantu mencari lahan bagi gedung fakultas kedokteran itu," sebut Azmi.
Selanjutnya kata Azmi, pengguna Dana Desa. Program terobosan lain mengalihkan Dana Desa dari Bimtek ke pembinaan generasi muda gampong sehingga pemuda gampong menjadi generasi muda yang jauh dari perbuatan yang meyimpang dan membuka lapangan kerja sendiri.
"Kita mendorong setiap gampong ada satu produk atau Inovasi yang menjadi andalan dan menjadi pembangkit ekonomi masyarakat gampong," tambahnya.
Seperti di Gampong Raya dan beberapa gampong lainnya Peusangan yang menghasilkan boh giri yang menjadi andalan ekonomi gampong.
"Ke depan kita juga akan kerjasama dengan BAPANAS dan TNI untuk menjaga ketahanan pangan seperti menanam jagung," ujarnya.
Begitu juga bidang pendidikan. Bireuen harus menjunjung tinggi penerapan syariat Islam dan memberikan pendidikan yang baik harus mengutamakan pendidikan agama.
"Kita sudah meminta Kadis Pendidikan agar setiap anak didik yang masuk SMP harus bisa baca Al Qur'an dan yang bersangkutan berkomitmen tidak akan meninggalkan shalat," imbuhnya.
Dukungan dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan yaitu melalui cabang dinas pendidikan Bireuen untuk penjajakan dan membuka beberapa kelas unggul baik skema boarding atau asrama maupun tidak.
"Sebagai contoh kita akan meniru sistem di Fajar Harapan atau Modal Bangsa di Banda Aceh," sebut Azmi.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Aulia Sofyan juga mengatakan kepala daerah memang sekarang harus banyak di Jakarta sebelum pembahasan anggaran APBN perubahan dan memang waktunya melakukan pertemuan atau rapat ke kementerian dan lembaga.
"Dalam rangka menggolkan proposal-proposal yang kita ajukan terutama di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, dan rehab rekon pascabencana banjir beberapa waktu lalu," jelasnya.
Pun demikian terkait dengan roda Pemerintahan Kabupaten Bireuen Kita selalu berkoordinasi dengan Para kadis, Camat dan Pejabat Eselon lainnya dalam menjalankan roda pemerintahan di kabupaten. Birokrasi tetap jalan.
"Hal-hal yang bersifat teknis para pihak bisa langsung disampaikan ke camat atau kadis dan mereka akan laporkan ke Bupati bila membutuhkan kebijakan lebih lanjut," sebut Pj Bupati Bireuen.
Di akhir pernyataan, ia juga mengucapkan terimakasih atas kritikan dan masukannya.
"Mari sama-sama membangun Bireuen dan Semoga Kabupaten Bireuen lebih gemilang ke depannya.Sebagaimana Moto Kabupaten Bireuen, Gemilang Datang Padamu Bila Tekad Kukuh Berpadu," pungkasnya. [FAJ]