DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Andriansyah, S.Ag., M.H., bersama jajaran pejabat struktural dinas, melakukan saweu ulama ke sejumlah dayah dan ulama kharismatik yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen, pada Kamis (25/12/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas Pemerintah Aceh terhadap musibah hidrometeorologi yang mengganggu aktivitas pendidikan dayah serta kehidupan para santri dan pimpinan pesantren.
Dalam kunjungan itu, rombongan menyambangi Dayah Ummul Ayman yang dipimpin Tgk. H. Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) serta Dayah MUDI Mesra Samalanga di bawah pimpinan Tgk. H. Hasanoel Bashry (Abu Mudi). Kedua dayah tersebut mengalami dampak cukup berat akibat banjir bandang, termasuk kerusakan sarana prasarana dan terganggunya proses belajar mengajar santri.
Selain itu, rombongan juga mengunjungi Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng. Meski tidak terdampak langsung banjir dan longsor, dayah tersebut turut merasakan dampak sosial bencana karena sebagian besar santrinya berasal dari keluarga yang terdampak langsung musibah. Hal ini menjadi perhatian khusus pimpinan dayah, Dr. Abiya H. Anwar Usman, S.Pd.I., M.M. (Abiya Kuta Krueng).
Andriansyah mengatakan, kunjungan tersebut bukan sekadar agenda kelembagaan, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah ulama dan dayah yang selama ini menjadi pilar pendidikan, dakwah, serta ketahanan sosial masyarakat Aceh.
“Ulama dan dayah adalah benteng moral dan spiritual masyarakat Aceh. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk saling menguatkan di saat musibah,” kata Andriansyah.
Ia menambahkan, kegiatan saweu ulama akan terus dilakukan secara bertahap ke wilayah lain yang juga terdampak bencana hidrometeorologi, seperti Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Dalam setiap kunjungan, Dinas Pendidikan Dayah Aceh juga akan menyalurkan bantuan sebagai bentuk perhatian terhadap keberlangsungan lembaga pendidikan dayah yang terdampak bencana.
Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan Dayah Aceh berharap sinergi antara pemerintah dan dayah semakin kuat serta menjadi penguat semangat kebersamaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di Aceh.[*]