Tim Disdag Aceh Tengah, melakukan mendatangi rumah industri kerajinan atau centra Industri Kecil Menengah (IKM) di Kampung Kerawang Gayo, Kecamatan Bebesen. [Foto: Rizkita Gita/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Takengon - Tim Dinas Perdagangan Aceh Tengah, melakukan mendatangi rumah industri kerajinan atau centra Industri Kecil Menengah (IKM) di Kampung Kerawang Gayo, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Tim melakukan edukasi terkait meningkatkan hasil kerajinan serta memastikan pendaftaran melalui Sistem informasi industri Nasional (Siinas).
Oleh karena itu, dinas terkait terus melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Kampung Kerawang Gayo, menjadi sentra IKM Kerawang Gayo yang rencananya akan direalisasikan pada 2025.
Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan Aceh Tengah, Arni Sari Lubis, mengatakan, salah satu selain edukasi pembuatan Siinas pihaknya juga memberian pemahan tentang peningkatan kualitas produk IKN ini agar mengikuti perkembangan zaman atau tren agar setiap saat model kerajinan terus diminati konsumen.
“Kita berharap pengusaha IKM bisa mengikuti perkembangan zaman mulai dari sistem digitalisasi untuk pemasaran. Pengelola keuangan serta peningkatan kualitas produk seperti model hingga motif kerajinan,” kata Arni Sari Lubis kepada Dialeksis.com, Sabtu (24/5/2025).
Saat ini terdapat 60 pengrajin yang telah mendaftar program Siinas dari total pengrajin Kerawang sebanyak 199 IKM yang telah teregistrasi. hal ini menjadi salah satu target Dinas Perdagangan untuk mengajak seluruh pengrajin segera melakukan registrasi Siinas agar dapat terdata secara Nasional.
“Nantinya kami akan membuat atau menetapkan sebuah keputusan sebuah surat keputusan yang akan di tanda tangani oleh Bupati Aceh Tengah agar daerah Kampung Karawang ini menjadi sentra IKM khusus Karawang Gayo,” terangnya.
Tidak hanya itu, Dinas Perdagangan akan mengupayakan membantu seluruh pengrajin untuk meningkatkan kualitas melalui edukasi maupun dalam pertemuan pelatihan.
“Kegiatan pelatihan nanti akan kita hadirkan pemateri yang memiliki kulifikasi tinggi, agar ilmu yang disampaikan bisa maksimal dan bermanfaat bagi pelaku kerajinan,” pungkasnya. [rg]
Sebelumnya
