Dirlantas Polda Aceh Sediakan Kayu Perbaiki Jembatan Gantung
Font: Ukuran: - +
Kayu kayu dijembatan gantung yang dibangun pada tahun 1982 sudah lapuk, termakan usia. Disiram hujan dan berjemur panas. Di bawah jembatan ini mengalir air berwarna pekat dan deras. Apalagi di musim penghujan, sungai ini bagaikan “mengamuk”.
Namun walau air sungai berwarna coklat pekat, gelap. Diringi deburan air memberi isyarat sebagai sungai yang deras, bagi petani Krueng Simpo Juli, Bireun, jembatan lapuk itu harus tetap dilalu. Di sana ada sumber penghidupan masyarakat yang mengandalkan tanah untuk perkebunan.
Sarana transportasi untuk mengangkut hasil pertanian dan hubungan dengan dunia luar, warga di sana sangat mengandalkan jembatan gantung, yang kini kondisinya memprihatinkan. Bila tidak cepat diperbaiki, bagi penggunan jembatan ini maut tantanganya.
Jembatan gantung Krueng Simpo, Biren panjang mencapai 160 meter. Di bawah jembatan ini, ketika masa damai, sungainya dijadikan sebagai tempat wisata. Namun ketika musim penghujan, ada kalanya sungai ini menggila.
Bebatuan yang ada di sungai dimana sering dijadikan sebagai tempat wisata, hilang ditelan air pekat. Namun walau dalam suasana hujan, masyarakat di sana tetap mempergunakan jembatan gantung ini sebagai sarana transportasi. Sudah pasti diiringi perasaan was-was, saat melintasinya.
Perawasan cemas warga di sana, bisa dirasakan Dirlantas Polda Aceh. Pihak kepolisian ini berusaha mengobati kecemasan masyarakat. Dirlantas menyiapkan kayu untuk memperbaiki jembatan gantung yang bila tidak diperbaiki bisa mengundang maut.
Jembatan yang sudah berumur 38 tahun itu kayu kayunya dibongkar, diganti dengan yang lebih kokoh. Pihak lantas langsung mengantarkan kayu kayu yang terbilang berat ini, walau dalam suasana hujan, Minggu (26/7/2020).
“Kami bisa merasakan bagaimana cemasnya masyarakat yang mengandalkan jembatan gantung ini sebagai sarana transportasi. Melihat sungai di bawah jembatan ini saja kita sudah merinding, apalagi bila kondisi jembatanya lapuk,” sebut Kombes Dicky Sondani, Dirlantas Polda Aceh.
Dicky menjawab Dialeksis.com, Minggu (26/07/2020), dengan adanya bantuan kayu yang mereka berikan, diharapkan bukan hanya menghilangkan perasaan cemas masyarakat saat melintasi jembatan, namun jembatan gantung itu dapat kembali berfungsi dengan normal.
Ketika kayu kayu untuk jembatan itu diturunkan, Keuchik Krueng Simpo, Safrizal, terharu mendapatkan bantuan itu. Otomatis dengan adanya kayu kayu untuk jembatan, kesulitan warganya bisa teratasi. Jembatan bisa dipergunakan kembali dengan normal.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian pihak Dirlantas Polda Aceh yang menyiapkan kayu untuk perbaikan jembatan gantung,” sebut Safrizal.
Walau dalam keadaan hujan, aksi perbaikan jembatan gantung yang menjadi sarana vital bagi warga setempat tetap dilangsungkan. Hujan bukan penghalang untuk bekerja, jembatan gantung itu harus diperbaiki dan sehingga perasaan was-was itu dapat terobati. (baga)
- Kapolda Aceh Serahkan Rumah Bantuan Untuk Keluarga Kurang Mampu
- Polda Aceh Kunjungi Personel Polres Langsa Yang Ditempak Bandar Narkoba
- Peduli Kaum Dhuafa dan Disabilitas, Polda Aceh Serahkan Penghargaan ke Personil Polres Aceh Utara
- Semarakan Operasi Patuh Seulawah DirLantas Polda Bersihkan Masjid Raya