kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Disdik Aceh Gandeng BBPPMPV-BBL Sosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Disdik Aceh Gandeng BBPPMPV-BBL Sosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Sabtu, 30 Desember 2023 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala BBPPMPV BBL Medan, Drs. Rasoki Lubis, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pendidikan Aceh dan seluruh perwakilan sekolah SMK yang telah memenuhi undangan Sosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, Jum'at (29/12/2023). [Foto: Humas Disdik Aceh]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, Dinas Pendidikan Aceh bekerja sama dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV BBL) Medan, yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Jum'at (29/12/2023).

Plh. Kepala Dinas Pendidikan Aceh Dr. Asbaruddin. M.Eng dalam sambutan pembukaan menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada BBPPMPV BBL yang telah bersedia menjadikan Aceh untuk mensosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan khususnya di lingkungan SMK.

Asbaruddin mengatakan, bahwa Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam, dan dalam pembelajarannya menerapkan Dinul Islam sebagai kurikulum muatan lokal.

"Pendidikan di Aceh memiliki ruh keislaman dan berkarakter keacehan, ajaran Dinul Islam yang diterapkan di sekolah -sekolah di Aceh tidak saja diajarkan pagi hari dalam pelajaran agama. Melainkan ada praktik-praktik keislaman pada sore hari dalam bentuk ekstrakurikuler," ujarnya.

Selanjutnya Asbaruddin, mengajak seluruh tenaga pendidik di SMK untuk terus meningkatkan standar unit produksi sesuai dengan jurusan yang ada dimasing masing satuan pendidikan.

"Pengembangan unit produksi perlu ditingkatkan, hal ini merupakan suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan kemampuan yang dikelola secara profesional dalam upaya nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa," jelasnya.

Sementara Kepala BBPPMPV BBL Medan, Drs. Rasoki Lubis, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pendidikan Aceh dan seluruh perwakilan sekolah SMK yang telah memenuhi undangan Sosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

"Kita mengupayakan sosialisasi ini bisa tersampaikan kepada seluruh tenaga pendidik yang diseluruh satuan pendidikan ada di Aceh," tuturnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjaga lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

"Apa yang bapak-ibu dapatkan hari ini hendaknya dapat disosialisasikan kepada teman-teman yang ada dimasing-masing satuan pendidikan," ujarnya.

Rasoki menmbahkan, sesioalisasi ini khusus dilakukan kepada SMK, kita berupaya untuk mencegah baru melakukan penanganan, pada intinya apa yang kita lakukan ini untuk mencegah kekerasan disemua satuan pendidikan.

"Orang yang mempunyai karakter baik, pasti tidak akan melakukan kekerasan, dan jika lingkungan pendidikan baik maka transfer pendidikan dan karakter juga akan ikut baik. Kita tidak menggunakan satu peluru dalam menembak, artinya sekali berlayar satu dua pulau terlewati," ujarnya.

"Bapak ibu guru, untuk terus melakukan pengembangan mutu pendidikan, SMK dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dalam meningkatkan kompetensi pendidikan dan membuat kelompok komunitas belajar secara internal untuk saling membantu dalam memajukan pembelajaran dimasing-masing sekolah," lanjutnya.

Rasoki meminta kepada seluruh tenaga pendidikan di SMK untuk terus melakukan Link And Match Bagi Sekolah Menengah Kejuruan dengan Iduka (Industri, Dunia Usaha, Dunia Kerja) dengan kualitas lulusan pada program keahlian yang ada di SMK.

"Kepada Dinas Pendidikan Aceh, untuk dapat melakukan koordinasi dengan para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk membentuk tim satgas pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap peserta didik dan warga pendidikan diseluruh satuan pendidikan," pungkasnya. [DPA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda