Diskopukmdag Banda Aceh Habiskan Anggaran Rp2.5 Miliar Bantu Peralatan Usaha Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M Nurdin. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kota Banda Aceh telah menyalurkan bantuan hibah berupa peralatan usaha kepada 40 Kelompok Usaha dengan jumlah penerima sebanyak 225 orang hingga Desember 2021.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M Nurdin mengatakan bantuan hibah yang diserahkan kepada kelompok usaha itu menghabis anggaran mencapai Rp2.5 Milyar yang sudah terealisasi per 30 November 2021, masih ada penyerapan pada Desember 2021.
Sepanjang 2021, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai program yang dijalankan untuk menopang dunia usaha dan masyarakat di masa pandemi covid-19 diantaranya, melakukan peningkatan sarana dan prasana distribusi perdagangan (pembangunan pasar dan revitalisasi pasar PKL).
Stabilitas garga melalui kegiatan Pasar Murah/Operasi Pasar dan Monitoring Persedian Bahan Pokok dan Harga Sembako. Peningkatan SDM Pengelola Koperasi dan UMKM. Fasilitasi Sarana Peralatan Usaha kepada Pelaku UMKM.
"Alhamdulillah program prioritas kerja Diskopukmdag tahun 2021 yaitu penyediaan sarana pasar yang refresentatif, menjaga stabilitas harga, meningkatkan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM sesuai pagu anggaran yang tersedia sudah terealisasi semua," ujar Nurdin kepada Dialeksis.com, Sabtu (11/12/2021).
Nurdin menjelaskan, realisasi program selama pandemi dapat terlaksanakan seluruhnya bahkan ada beberapa kegiatan diluar pendanaan APBD yang terlaksana.
"Seperti penyaluran pembiayaan bergulir dengan pelaku usaha paopia peduli kepada pelaku usaha mikro (Umi) dan pedagang pasar, program sosialisasi vaksinasi covid-19 kepada pegadang bersama Kemenkopukm, program pealihan koperasi konvensional ke syariah bersama PT. Pegadaian Syariah, Bazar Produk UMKM bersama Asosiasi Saudagar Aceh (ASIA).Progam Pelatihan Pemasaran Digital dengan Kemenkop UKM RI," sebutnya.
Hal terpenting yang menjadi perhatian dan menjadi evaluasi Diskopukmdag yaitu dampak pandemi covid-19 telah menyebabkan pendapatan masyarakat menurun, yang tentunya akan berpengaruh terhadap penambahan angka kemiskinan.
Untuk itu, lanjutnya, perlu program yang fokus untuk menguatkan sektor ekonomi di level usaha mikro di samping program padat karya untuk menurunkan angka pengangguran.
***